Jumat, 18 Februari 2011

chroma part 7


*Keesokan harinya, ruang latihan Chroma*
Hari ini sepertinya latihan agak tersendat karena Jin Young eonnie bilang ada sesuatu yang harus dibicarakan. Aku jadi penasaran dengan apa yang dibicarakan oleh Jin Young eonnie. Jangan-jangan ini mengenai  Gi Hae yang ketahuan bahwa dia mempunyai kembaran.
“Jadi kau punya kembaran, Gi Hae-ya?!” tanya So Ryie memecah keheningan di ruangan ini.
“Ne… namanya Tae Min. Lee Tae Min. bla.. bla.. bla..” Jelasnya panjang lebar. Jadi benar Lee Te Min itu adalah kembarannya.
“Kau tidak memberitahu kan pada pihak SSF?” tanya Jii Ra.
“…… Aku… tidak tahu… kan yang mengisi data bukan diri ku sendiri.” Katanya sambil menunjuk Yoo Riem.
“Tapi aku kan juga tidak tahu tentang saudara kembar mu…” Yoo Riem membela dirinya.
“Memangnya, Yoon Hee eonnie memberitahukan tentang Hyun Seung-sshi oppa pada pihak SSF??” tanyanya padaku. Kenapa sekarang dia malah menanyaiku -_-
“Aku memberitahukan, aku punya seorang adik yang juga sedang menjalankan trainee.” Jawabku. Walaupun aku sama seperti dengan dirinya, karena bukan aku yang mengisi formulir itu, tapi setidaknya yang mengisi data diriku adalah Hyunseung, yang sudah tahu tentang diriku sejak kami dilahirkan. Dan aku pun sudah menjelaskan semuanya kepada Presdir Jisung mengenai aku dan Hyunseung.
“Hem… tidak apa. Untunglah data-data kalian belum keluar ke publik. Yang jadi permasalahannya, bagaimana dengan data Lee Tae Min.” ujar Jin Young eonnie.
“Mana ku tahu…” jawab Gi Hae singkat.
“Pantas rasanya aku pernah melihat mu di satu tempat. Ternyata yang ku lihat adalah Tae Min. aku pernah melihat nya saat aku ke SM. Kalian berdua benar-benar mirip.” Ujar Jin Young eonnie lagi.
“Yah jelas sangat mirip, kami kembar identik.” Jawabnya.
“Jadi yang waktu itu benar-benar bukan diri mu ya…” kataku menggumam,, berarti benar, yang aku marahi waktu itu bukan Gi Hae tapi Taemin,, pantas saja waktu itu dia terlihat kaget saat aku memarahinya, jika itu Gi Hae tentu saja dia tidak akan sekaget itu waktu aku memarahinya. Aku jadi merasa bersalah pada Taemin.
“He?? Waktu itu??” Tanyanya bingung.
“Eh? Anni…” akupun menggeleng-geleng pelan. Bukankah tadi aku hanya berbicara pelan, kenapa dia mendengarkan ucapanku?
“Yah… sudahlah. Sekarang pihak SSF sudah tahu kalau kau punya seorang kakak. Dan ini, cek data mu sendiri, apakah ada yang salah atau tidak. Dan ku harap tidak ada yang kau sembunyikan lagi, Gi Hae-ya. Dan jangan orang lain lagi yang mengisi.” Kulihat Jin Young eonnie memberikan kertas kepada Gi Hae.
“Arasseo. Eng… eonnie… hari ini ada latihan??” tanyanya setelah mengambil kertas itu.
“Kenapa?”
“Eng… kebetulan sekali… hari ini hari ulangtahun eomma ku…”
“Lalu??” kata kami semua dengan kompak.
“Aku ingin menemaninya… di makamnya…”
Makam? Apakah aku tidak salah dengar?
“Ibu mu… sudah……… meninggal?” tanyaku pelan dan tidak percaya.
Jadi Gi Hae sudah tidak memiliki ibu lagi? kenapa sepertinya kehidupan dan kepribadianku dengan dia hampir mirip. Pertama, kami sama-sama sulit untuk memulai suatu percakapan jika tidak ada orang yang mengajak kami berbicara duluan. Kedua, kami sama-sama mempunyai kembaran dan kembaran kami sama-sama berasal dari dunia entertainment. Ketiga, dia sudah tak punya ibu lagi sama sepertiku. tapi kupikir dia sedikit beruntung dibanding dengan diriku. Setidaknya dia masih mempunyai seorang ayah kandung, sedangkan aku sudah tidak memiliki keduanya.
“Yah… dan kalau boleh… hari ini aku minta ijin… kalau boleh…”
“Kau pergi bersama appa mu?” tanya So Ryie padanya.
“Anni… eomma dan appa ku sudah bercerai saat aku kelas 3 SMP. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya. Tae Min yang ikut bersama appa, sedangkan aku ikut eomma. Karena itu aku terpisah dari Tae Min.” jadi dia juga tidak tinggal bersama dengan ayah dan kembarannya? Oke, kali ini ternyata aku yang lebih beruntung karena Hyunseung selalu berada bersamaku dan aku sekarang tinggal dengan paman dan bibiku yang sudah kuanggap sebagai orang tua kandungku.
“Jadi… bolehkah aku pergi?” tanya nya sekali lagi. aku hanya bisa memandangnya, tak kusangka gadis seperti dia mempunyai kehidupan yang sangat menyedihkan v.v
“Boleh… kalau kau ingin pergi ke makam, pergilah.” Jawab Jin Young eonnie mengijinkan.
“Gomawo eonnie. Kalau begitu aku pergi dulu.” Kulihat dia bangkit dan segera mengambil jaketnya.
Kudengar Jin Young eonnie memanggilnya, aku tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan lagi, karena aku sudah sibuk berlatih dengan yang lainnya.
Setelah kurang lebih 8 jam latihan, akhirnya Jin Young eonnie mengijinkan kami pulang. Aku pun segera mengambil ponselku dan menelpon Hyunseung untuk memintanya menjemputku. Kutahu dia sedang beristirahat karena kudengar lusa, mereka, BEAST akan segera debut dan oleh karena itu pihak management mereka memberikan mereka libur sebelum mereka debut.
Kudengar deringan telepon di sana,, lalu tak lama kemudian ada yang mengangkat telepon itu..
“Yeoboseyo.” sapa penerima telepon itu.
“Yeoboseyo Hyunseung-ah.” Kataku.
“Noona, ini aku Kikwang. Hyunseung hyung sedang tidur.”
“Oh, dia sedang tidur? Baiklah kalau begitu.” Kataku bersiap menutup telepon, tapi Kikwang segera berteriak agar aku tidak menutup telepon itu.
“Noona, tunggu.. ada apa kau menelpon Hyunseung hyung?”
“Hmm, tadinya aku ingin meminta dia untuk menjemputku di SSF.”
“Kalau begitu biar aku yang menjemputmu noona.” Tawar Kikwang.
“Kau? Mau menjemputku? Ada apa, tumben sekali kau baik padaku?”
“Noona-yah,, aku hanya berusaha baik padamu. Memangnya kau tidak mau kutraktir ice cream?”
“Baiklah kalau begitu. Aku tergiur tawaranmu tentang ice cream Kikwang-ah.”
“Kau itu benar-benar maniac ice cream yaa noona.”
“Tentu saja. Tapi kau akan menjemputku dengan apa? Kau kan tidak punya mobil, lagipula kuyakin Hyunseung tidak akan mau meminjamkan mobilnya padamu.”
“Tenang saja, aku akan meminjam mobil Junhyung hyung. Kau tunggu saja aku di sana noona.” Katanya lalu memutus obrolan kami. Setelah aku mengembalikan ponselku ke dalam tasku, kulihat Yoo Riem yang berjalan mendekatiku.
“Eonniee.. kau pulang dengan siapa?”
“Hm.. biasanya sih HyunSeung yang menjemputku. Tapi karena dia tidak bisa maka temannya yang akan menjemputku. Kenapa memang?”
“Ah tidak Eonnie.. aku..”
“Kau sendiri pulang dengan siapa? GiHae kan tadi sudah pulang duluan?”
“Nah, itu dia.. bolehkah aku menumpang Eonnie? Masa kau tega membiarkan dongsaengmu yang manis ini pulang sendirian?” katanya merayuku. Hmm, apakah dia sudah tahu kalau aku itu lemah terhadap rayuan -_-
“Hmm.. yasudah, tapi kami nanti ingin ke toko ice cream dulu. Kau tidak apa-apa ikut dengan kami?”
“Ah tentu tidak apa-apa. Tapi aku tidak merepotkanmu kan?”
“Tidak kok, yasudah ayo ke lobby.. kurasa Kikwang sudah datang.”
“Kikwang itu siapa eonni?”
“Tadi kan aku sudah bilang kalau sekarang yang menjemputku itu Kikwang. dan dia itu teman HyunSeung. Ayo cepatlah kita turun.”
“Eonnie kau duluan saja, aku ingin ke toilet dulu.” Katanya sambil melangkah menuju toilet.
“Baiklah, aku tunggu kau di lobby.” 
Sesampainya di lobby, kulihat Kikwang sedang duduk sambil mengobrol dengan Yoseob -_-

“Noooonaaaa~~” Panggilnya setelah melihatku berjalan ke arahnya sambil melambaikan tangannya dan tersenyum.
“Aish~ kalian ini heboh sekali, ingat ini kantor =_=” kataku memarahinya, “Lalu kenapa kau juga ikut Seobbie?” Tanyaku pada YoSeob yang juga sedang tersenyum padaku.
“Ah, aku ingin bertemu dengan GiHae.. mana dia noona?” Tanya YoSeob.
“Dia tidak ikut latihan hari ini.” Jawabku.
“Hee? Waeyo?” Tanya YoSeob dengan kaget.
“Ah noona, aku ingin ke toilet dulu. Toiletnya disebelah mana ya?” potong Kikwang sebelum aku menjawab pertanyaan Yoseob.
“Eh? Toilet ada disebelah sana.” Jawabku sambil menunjukkan ke arah toilet.
“Aku kesana dulu ya.” Ujarnya  lalu bergegas menuju toilet.
 “Noona, kenapa Gi hae tidak ikut latihan? Apakah dia sakit?” kelihatannya Yoseob sangat mencemaskan keadaan Gi Hae,, haruskah kuberitahu yang sebenarnya tentang Gi Hae pada Yoseob?
“Hmm,, dia tidak sakit. Tapi dia tadi bilang ada urusan keluarga.” Bohongku pada Yoseob.
“Yah sayang sekali ya, padahal aku ingin bertemu dengannya.”
“Kau ini ke sini hanya ingin bertemu dengannya ya? Kau menyukai Gi Hae ya?”
“Anni… aku tidak menyukainya kok.”
“Kalau kau menyukainya juga tidak apa-apa Yoseob-ah.”
“Anniyo.”
“Eonni.” Kata Yoo Riem tiba-tiba muncul di dekatku, “Yoseob-ssi? Eonnie, bukankah kau bilang yang akan menjemputmu itu bernama Kikwang?”
“Yah, Yoo Riem-ssi, kau tidak suka melihatku di sini yaa?” tanya Yoseob.
“Bukan begitu. Aku hanya heran saja.”
“Yang menjemputku memang Kikwang. Tapi dia tadi ijin ke toilet. Dan bocah yang satu ini, sepertinya rindu dengan seseorang, makanya dia ikut ke sini.”
“Rindu dengan siapa?” tanya Yoo Riem polos.
“Noonaaaaa…” teriakkan KIkwang membuatku tak jadi menjawab pertanyaan Yoo Riem. Kami semuapun menengok ke arahnya dan KIkwang berlari-lari kecil menghampiri kami.
“Aish kikwang-ah kau berisik.” Kataku memarahinya lagi dan seperti biasa dia hanya tersenyum tanpa dosa. “Ah ya, aku ingin mengenalkanmu pada teman satu grup-ku. Ini dia, YooRiem.” Ujarku. “Dan YooRiem-ah, dia ini yang bernama Lee Kikwang teman satu grup HyunSeung dan YoSeob.”
“Annyeong, Lee Gikwang imnida.”
“Ah, Kang YooRiem imnida.”
Kuperhatikan mereka berdua berkenalan. Mereka tersenyum satu sama lain dengan senyuman malu-malu.
“Yah, Lee Kikwang. Sudah cukup berkenalannya. Katanya kau mau mentraktir aku dan noona.” Teriak Yoseob.
“Aku tidak bilang akan mentraktirmu Yoseob-ah.”
“Tapi kau mengajakku ke sini kan?”
“Aku tidak mengajakmu. Kau yang memaksaku untuk mengajakku ke sini.”
“Kalian berdua, masih mau bertengkar hingga kantor ini ditutup atau hingga kalian berdua diusir paksa oleh pihak keamanan?” tanyaku memisahkan pertengkaran mereka.
“Dia yang memulainya duluan noona.” Kata Kikwang dan Yoseob bersamaan.
“Aku jadi salut dengan DooJoon. Bagaimana dia sanggup menghadapi mereka ya?” ucapku pelan.
“Yasudahlah,, ayo cepat kita pergi sebelum toko ice creamnya tutup.” Kata Kikwang bersemangat sambil menarik tangan Yoo Riem, “Noona, Yoseob, ayo cepat.” Teriaknya padaku dan Yoseob. Aku dan Yoseob pun mengikutinya dari belakang.
“Lihat noona, dia itu aneh sekali yaa. Tadi marah-marah sekarang bersemangat.” Bisik Yoseob saat kami berjalan ke parkiran.
“Dia itu dongsaengmu. Mungkin anehnya tertular dari hyung-hyungnya di dorm.”
“Yah, noona. Jadi kau mengatakan adikmu, HyunSeung hyung juga aneh ya?”
“Memang aku pernah bilang kalau dia itu normal?”
“Hahahahahahahahahahahahaha.. noona, kau itu lucu sekali.”
“Yoseob… Noona…. Cepat jangan mengobrol saja!” Teriak Kikwang sambil berdiri di dekat mobil bersama dengan Yoo Riem yang terlihat canggung.
“Yah, sabar sedikit. Kami ini lebih tua darimu. Kau harusnya menghormati kami.” Marah Yoseob sebelum kami semua masuk ke dalam mobil.

Sesampainya di toko ice cream, kami pun segera memesan ice cream yang kami inginkan. Tapi tiba-tiba, ada seorang pria yang berjalan mendekat ke meja kami.
“Annyeonghaseyo, Yoo Riem-ah?” Tanya pria itu pada Yoo Riem, “Ternyata kau benar Yoo Riem yaa?”
“Ooh, Jonghyun oppa.” Kata Yoo Riem sambil berdiri, sedangkan aku, Kikwang dan Yoseob hanya melihat mereka berbicara. Lalu Yoo Riem pun mengenalkan kami semua pada pria yang bernama Jonghyun itu,, kupikir dia adalah jonghyun, teman Taemin, kembaran Gi Hae yang merupakan member Shinee -_-
JongHyun
Akhirnya Jonghyun pun ikut bergabung makan ice cream di meja kami. Bisa kulihat tatapan mata KIkwang tak pernah lepas dari Yoo Riem dan Jong Hyun-ssi.
“Hmm,, Yoo Riem-ah, kami sudah mau pulang. Kau ikut bareng dengan kami atau…” tanyaku pada Yoo Riem sambil melirik ke arah JongHyun.
“Sepertinya aku pulang bersama dengan JongHyun oppa saja, eonnie.” Jawabnya.
“Baiklah kalau begitu kami pulang duluan. Annyeong.” Kataku berpamitan pada Yoo Riem dan Jonghyun-ssi.
“Annyeong Yoo Riem-ah, Jonghyun-ssi.” Pamit Kikwang dan Yoseob sambil melambaikan tangan mereka.
“Annyeong.” Jawab Yoo Riem dan Jonghyun kompak.
Setelah berpamitan, aku, Kikwang dan Yoseob pun segera kembali ke mobil Junhyung.
“Bagaimana latihan kalian? Lancar?” tanyaku pada mereka di dalam perjalan pulang.
“Tentu saja lancar-lancar noona.” Jawab Kikwang di sela-sela konsentrasinya menyetir mobil. Sedangkan Yoseob sedang sibuk bermain-main dengan ponselnya.
“Baguslah kalau begitu. Oh iya, yang lain sedang apa?”
“Mereka semua ada di dorm kok, noona mau main ke dorm?” tawar Kikwang.
“Iya, sudah lama sekali noona tidak bermain ke dorm kami.” Sambung Yoseob tiba-tiba.
“Aku lelah. Langsung pulang saja Kikwang-ah.” Kataku akhirnya.
“Anni. Anni. Kita ke dorm dulu Kikwang-ah.” Paksa Yoseob.
“Yoseob-ah, aku lelah.”
“Sudah kita ke dorm dulu saja noona, sebentar saja masa kau tidak mau sih.” Kikwang ikut-ikutan memaksaku.
“Baiklah.” Jawabku pasrah.
Sesampainya di dorm BEAST, kulihat suasana di sana sangat sepi sekali seperti tidak ada penghuninya.
“Hyung, Dongwoon, kami pulang.” Teriak Kikwang dan Yoseob bersamaan.
“AAAAAH,, BERISIK SEKALI KALIAN.” Kudengar Junhyung dan Hyunseung berteriak dari dalam kamar mereka. Sedangkan kami bertiga hanya tertawa mendengar protes mereka. Sepertinya mereka masih tertidur.
“Hyung, kalian sudah pulang?” Kata Dongwoon yang baru keluar dari dapur, “Noona? Kau juga ikut?” Dongwoon sepertinya terkejut melihat kedatanganku.
“Annyeong Dongwoon-ah.” Kataku sambil melambaikan tanganku padanya.
“Hyung kalian masih saja tertidur.” Teriak Yoseob sambil memasuki kamar DooJoon, HyunSeung dan JunHyung. “HyunSeung hyung,, ada noonamu di sini. Dia merindukanmu katanya.” Kata Yoseob sedikit kencang sehingga aku yang berada di ruang tamu masih bisa mendengarnya.
“Aku merindukan HyunSeung? Aku sepertinya tidak bilang seperti itu tadi.” Kataku berbicara pada diriku sendiri.
“Waeyo noona? Bukankah wajar jika kau merindukan Hyunseung hyung?” tanya DongWoon yag telah duduk di sampingku.
“Iya sih, tapi kan……………..”
“Tapi kan tidak mungkin seorang Yoon Hee noona merindukan HyunSeung hyung.” Lanjut Kikwang sambil duduk di sebelahku juga sedangkan aku hanya memelototinya saja.
“Yah, noona. Adikmu itu bila sudah tidur sulit sekali untuk dibangunkan.” Kata Yoseob sambil keluar dari dalam kamar mereka.
“Lagipula memangnya aku memintamu untuk membangunkannya?” tanyaku padanya.
“Tidak sih, tapi masa kau ke sini hanya ingin bertemu kami saja.” Jawabnya polos.
“Oh, jadi kalian tidak ingin bertemu denganku?” kataku sambil bersiap-siap berdiri.
“Bukan… bukan.. bukan begitu noona.” Kata Kikwang sambil menahanku, “Yah Yoseob-ah.” Lanjutnya sambil memarahi Yoseob.
“Iya noona, maksudku, masa kau tidak merindukan adikmu sih?”
“Iya noona, masa kau tidak merindukan aku sih?” kata HyunSeung tiba-tiba muncul sambil mengucek-ngucek matanya.
“Kau sudah bangun hyung? Tumben sekali…” tanya Kikwang.
“Bagaimana aku bisa tidur, jika aku mendengar kalian membicarakanku.”
“Kami membicarakanmu? Kau pasti bermimpi hyung.” Ledek Yoseob.
“Aku ini tidak tuli Yoseob-ah, aku bisa mendengar semua perkataan kalian.”
“Tapi kau selalu sulit untuk bangun walau alarm di kamarmu sudah membangunkan kami semua.” Jawab DongWoon asal.
“Entahlah.” Jawabnya sambil mengangkat bahunya, “Noona, kau ada apa kemari?”
“Aku dipaksa mereka.” Jawabku sambil menunjuk Yoseob dan Kikwang yang sepertinya berpura-pura tidak mendengar perkataanku.
“Kalian ada apa sih berisik sekali? Memangnya ada Son Dambi noona ya?” kata JunHyung sambil berjalan ke arah kami dengan mata setengah tertutup.
“Son Dambi?” tanyaku bingung.
“Iya, JunHyung hyung itu sangat tergila-gila dengannya.” Jawab DongWoon.
“Seperti kau tergila-gila pada Narsha noona kan?” ledek Kikwang dan Yoseob, lalu mereka pun tertawa bersama-sama, sedangkan DongWoon hanya menundukkan kepalanya saja.
“Loh, kenapa ada kau Yoon Hee?” tanya JunHyung yang sepertinya sudah agak sadar dengan kehadiranku.
“Kenapa aku di sini? Tanyakan pada mereka berdua.” Kataku lagi sambil melihat Yoseob dan Kikwang yang hanya bisa tersenyum tanpa dosa.
“Kau diajak oleh mereka?” tanya JunHyung bingung.
“Seperti itulah. Oh iya, ngomong-ngomong kenapa hanya ada kalian berlima saja? DooJoon kemana?”
“Oh, DooJoon hyung sedang bertemu dengan manager hyung. Mungkin membahas soal debut kami.” Jawab DongWoon singkat.
“Ooooh.”
“Noona, lusa kami mau debut. Apakah kau akan datang melihat kami?” Tanya Hyunseung padaku.
“Hmm,, aku tidak tahu. Jika aku tidak sibuk dengan latihan, aku akan menyempatkan diriku untuk datang.”
“Noona, jika kau ingin datang, jangan lupa ajak Gi Hae juga.” Kata Yoseob tiba-tiba bersemangat.
“Ajak Yoo Riem juga, noona” kata Kikwang ikut-ikutan.
“Siapa itu Yoo Riem?” Tanya Junhyung.
“Dia teman satu grupku, Junhyung-ah.” Jelasku padanya.
“Kalau begitu, ajak saja semua temanmu, noona.” Usul HyunSeung dan disertai anggukan Kikwang dan Yoseob.
“Aku tidak bisa janji yaa. Baiklah sudah malam, aku harus pulang, besok aku masih ada latihan.” Kataku bersiap-siap untuk pulang.
“Kau mau diantar?” Tawar Hyunseung padaku.
“Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri kok.” Tolakku dan akupun segera keluar dari dorm mereka.
“NOONA…. BIAR AKU YANG MENGANTARMU.” Teriak Kikwang.
“Tidak usah Kikwang-ah.”
“Anni noona, gwaenchana. Hyunseung hyung bisa membunuhku jika aku tidak mengantarkanmu sampai di depan pintu rumahmu.” Kata Kikwang dengan wajah polosnya.
“Lalu kenapa bukan dia sendiri yang mengantarkanku?”
“Dia bilang, karena aku yang mengajakmu ke sini, jadi aku juga harus mengantarkanmu pulang.”
“Ooh. Baiklah kalau begitu.”
“Kkaja noona.” Katanya sambil menarik tanganku.
“Chakaman Kikwang-ah.” Kataku menahannya, Kikwang pun hanya menengokkan kepalanya padaku, “ Kita pulang naik apa?”
“Naik mobil, noona. Memangnya kau mau aku gendong?”
“Kikwang! Aku ini serius, lagipula tidak mau digendong olehmu.” Kataku sambil mundur menjauh darinya.
“Hahahahahahaha.. kau tidak perlu takut noona, aku juga tidak akan menggendongmu -_-“
“Lalu, kita naik mobil siapa?”
“Aish noona, kau ini banyak tanya sekali. Tenang saja, aku tidak akan mengantarkanmu dengan mobil curian kok. Hyunseung hyung sudah meminjamkan mobilnya padaku.” Katanya sambil menunjukan kunci mobil milik Hyunseung.
“Hyunseung?? Bukankah tidak boleh ada yang meminjam mobilnya dia?”
“Yah noona, jika kau tak percaya, kau tanyakan langsung saja pada Hyunseung hyung. Lagipula memangnya aku punya wajah seperti pencuri?”
“Baiklah. Baiklah. Aku percaya padamu.” Kataku akhirnya, kami pun segera berjalan menuju mobil.
Di perjalanan pulang, tak henti hentinya Kikwang bercerita tentang hal-hal lucu yang dilakukan oleh anak-anak BEAST. Aku hanya mengangguk-anggukan kepalaku dan tersenyum melihat ekspresi mukanya saat bercerita.
“Kikwang-ah.” Kataku memotong ceritanya.
“Ne. ada apa noona? Kau bosan mendengar ceritaku?”
“Anni. Bukan itu. tiba-tiba saja aku ingin mampir membeli ice cream lagi.”
“Noona, bukankah tadi kita sudah makan ice cream?” tanyanya kaget.
“Iya, aku tahu tapi aku ingin makan ice cream lagi -_-“
“Aku tidak mau mentraktirmu noona.”
“Memangnya aku minta traktir olehmu?”
“Tidak sih.”
“Yasudah cepat kita ke toko ice cream.”
“Tapi……….”
“Aku yang akan mentraktirmu.”
“Chinca?? Kau akan mentraktirku?” tanyanya tak percaya dan aku hanya menganggukan kepalaku, “Baiklah. Ayo, kita makan ice cream lagi.”
“Kau itu ternyata maniac ice cream juga ya.”
“Hahahaha.. kau ada saingannya noona.” Katanya meledekku, “Ah iya, noona. Tadi itu kekasihnya Yoo Riem ya?” tanyanya mengagetkanku.
“Nugu?”
“Pria yang tadi bertemu di toko ice cream.”
“Mollaseo. Aku juga baru bertemu dengannya. Lagipula tidak mungkin kan aku menanyakan status hubungan teman-temanku itu.”
“Benar juga sih.”
“Waeyo? Kau sepertinya penasaran sekali.”
“Anniyo. Tidak ada apa-apa kok. Nah, kita sudah sampai di toko ice cream, noona.” Katanya mengalihkan pembicaraan kami dan bergegas keluar dari dalam mobil.

*Keesokan harinya*
Hari ini aku datang agak terlambat, karena tugas di kampusku sangat banyak sekali, karena latihan terus-terusan, kuliahku jadi agak terbengkalai. Kulihat Yoo Riem juga sepertinya baru tiba di sini. Kami pun masuk ke dalam ruang latihan bersama-sama. Di dalam ruang latihan sudah ada So Ryie, Jii Raa dan Gi Hae yang terlihat sedang mengobrol. Setelah itu segera saja kami memulai pemanasan kami. Namun kuperhatikan ada yang aneh dengan sikap Gi hae hari ini, biasanya dia selalu bersemangat.
Di saat yang sama Gi Hae keluar dari ruangan,, So Ryie, Jii Raa dan Yoo Riem tengah membicarakan masalah Gi Hae, aku tau mereka bermaksud baik, mereka ingin sekali membantu Gi Hae. Aku diam saja memperhatikan mereka semua berbicara.
 Namun akhirnya akupun angkat berbicara, “Tapi kalau tidak bisa membantu itu hanya membuatnya semakin kecewa.”
“Ya sudah deh… diam saja nih jadinya?” Jii Ra memastikan.
“Ne.” jawab serempak mereka.
“Tapi kira-kira ada apa ya?” Yoo Riem mencoba untuk menebak masalah Gi Hae. disaat yang bersamaan Gi Hae masuk,, namun kali ini ada 2 orang Gi Hae (?)
“Jii Ra, So Ryie eonnie, Yoon Hee eonnie… Yoo Riem kau sudah pernah ku kenalkan. Ini… kenalkan… Tae Min. kakak kembar ku. dia baru saja pulang dari jadwalnya yang lokasinya dekat sini, jadi katanya mau sekalian mampir.” Gi Hae mengenal kan Tae Min pada kami semua.
“Annyeong~~” senyum Tae Min sumringah.
“Annyeong, Tae Min-sshi. Kenalkan aku So Ryie.” Balas sapa So Ryie. So Ryie juga balas tersenyum sumringah pada Tae Min.
“Annyeong. aku Yoon Hee.” Jawabku singkat.
“Ah!! Kau yang waktu itu!!” kaget Tae Min, ia membesarkan matanya. Sedangkan yang lainnya kebingungan. Sepertinya dia masih saja mengingat kejadian waktu di SM dulu v.v
“Oh… yang waktu ya… maaf ya aku salah orang. Ku pikir kau Gi Hae-ya. Aku tidak menyangka kalau Gi Hae benar-benar punya saudara kembar.” Jelasku.
“… Ne… gwenchana.” Jawab Tae Min. tapi sepertinya ia masih takut. Takut? Apakah aku menyebabkan dia trauma padaku o.O?
“Ah… eng… annyeong.” Jawab gugup (?) Jii Ra.
“Annyeong~” jawab Tae Min kembali sumringah. Kenapa dia selalu tersenyum sumringah kepada yang lainnya?
“Jii Ra, tapi kau bisa panggil aku dengan Jii saja.” senyum Jii Ra.
“Baiklah. Jii~ salam kenal.”
“Ah, kita bertemu lagi Tae Min-sshi.” Ujar Yoo Riem.
“Yoo Riem-sshi~ Tadi kau tidak terlambat kan?” cengir Tae Min. lalu Yoo Riem dan Taemin pun mengobrol yang aku tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan.
Tidak lama kemudian, muncul dua orang pria lagi. Yang satu sangat tinggi dan berbola mata besar.
“Hah? Bukankah dia itu yang bersama Gi hae, eh maksudku Taemin waktu di SM dulu?” pikirku.
 Sedangkan yang satunya bermata sangat sipit.
“Annyeong…” sapa mereka berdua saat masuk ke dalam ruangan.
“AH!” kaget si tinggi bermata besar itu saat dia melihatku.
“Kau yang waktu itu ya…” ujarku.
“Kau!! Ada disini?!”
“Hey… ini management ku sendiri. Apalagi ini tempat latihan ku sendiri. Kenapa aku tidak boleh disini?”
“Heee?? Jadi… kau salah satu member apa namanya? Chroma? Group nya Gi Hae kan?”
“Min Ho-sshi… dia itu leader bahkan.” Jelas Gi Hae tanpa menatapnya.
Lalu muncul lagi 2 orang yang membawa kantung belanjaan besar. Saat mereka semua sudah berkumpul, Gi Hae pun memperkenalkan mereka satu persatu. Saat tiba giliran Jonghyun-ssi, dia berbicara banyak sekali dan dia mengambil alih tugas Gi Hae dalam meperkenalkan teman-temannya. Aku jadi ingat Jonghyun-ssi, teman Yoo Riem yang dia kenalkan waktu di toko ice cream itu, Jonghyun yang ini benar-benar berbeda dengannya, teman Yoo Riem sepertinya tidak terlalu banyak bicara, sedangkan yang ini cerewet sekali v.v


Aku hanya diam memperhatikan mereka memperkenalkan diri mereka masing-masing, hingga akhirnya Jii Raa menyuruhku memperkenalkan diri,  “Kenalkan dirimu, eonnie.”
“Eng… aku Yoon Hee, seperti yang tadi dibilang Jii Ra. Jang Yoon Hee. Leader Chroma. Eng… mohon bantuannya.” kataku akhirnya bicara. “Dan… Min Ho-sshi, yang waktu itu hanya salah paham. Aku menyangka Tae Min adalah Gi Hae.” Jelasku pada pria tinggi yang bernama Minho itu.
“Oh… begitu…” jawab Min Ho singkat. Dan setelah itu… sunyi…
“Ah, sepertinya kalau Min Ho dengan Yoon Hee-sshi bicara, obrolan mereka akan langsung selesai ya? Tapi nanti dulu, kalian pernah bertemu sebelumnya?” Jong Hyun bicara tiba-tiba.
“Ne, waktu itu kami bertemu di SM.” Jawab Tae Min. kuharap Taemin tidak menceritakan kejadian itu lagi.
“He? waktu ke SM?” bingung Gi Hae.
“Waktu kau ke toilet.” jawabku.
lalu Taemin dan Gi Hae terlibat pertengkaran (?) kecil hingga akhirnya Jii Ra menghentikan itu dan kami pun segera menyantap makanan yang telah dibelikan oleh member- member Shinee itu. Setelah makan kamipun kembali melanjutkan latihan dan pulang.

*malam hari,  kamar yoon hee*
“Aigoooooooo,, badanku lelah sekali.. aku seperti habis melakukan kerja rodi.” Akupun segera membetulkan letak tidurku, namun terasa ada getaran dari ponselku..
2 pesan masuk.. aku pun segera membukanya..
Kubuka pesan pertama yang ternyata dari Jin Young eonnie,

From: manager Jin Young
“Annyeong haseyo CHROMA. Aku hanya ingin memberitahu bahwa besok kalian tidak ada jadwal latihan, karena pengajar kalian sedang sakit.”

Aku pun segera membalas pesan dari Jin Young eonnie
To: manager Jin Young
“Ne. Gomawo atas informasinya eonnie.”

Lalu kubuka pesan kedua
From: _curly monkey_
“Hey, maniac ice cream, apa kabarmu?”

To:  _curly monkey_
“Kau membicarakan dirimu sendiri? Bukankah kau yang maniac ice cream.”

Setelah membalas pesan dari Xander, dia pun menelponku.
“ne, Xander-ah.” Jawabku ketus.
“Hahaha.. kau belum berubah ternyata, masih galak seperti dulu.”
“Kau menelpon hanya untuk meledekku?”
“Tidak, aku merindukanmu Yoon Hee-yah.”
“Tapi aku tidak merindukanmu Alexander.”
“Hahahaha.. kudengar besok Hyunseung akan memulai debutnya yaa?”
“Ne.”
“Kau akan datang menyaksikan penampilan perdananya?”
“Sepertinya begitu.”
“Baguslah, berarti kita bisa bertemu.”
“Kita?”
“Ne. aku juga tampil bersama dengan U-Kiss.”
“Ooh.”
“Yah, ada apa denganmu? Jawabanmu singkat sekali seperti itu.”
“Aku mengantuk.”
“Ya sudah, kau tidurlah. Jangan memimpikan aku.”
“Hmmm..” gumamku sebelum akhirnya menutup telepon dari Xander.
Belum sempat aku memejamkan mataku, ponselku kembali berdering, kali ini Hyunseung yang menelponku.
“Yeoboseyo Hyunseung-ah.”
“Annyeong noona.”
“Ne. Kau kerasukan apa menjadi ramah seperti ini?”
“Aish noona, kenapa kau selalu curiga seperti itu sih padaku?”
“Habis sikap manismu mencurigakan. Ada apa menelpon malam-malam seperti ini?”
“Noona, kau ingat kan besok kami akan memulai debut kami?”
“Hmm.. Lalu?”
“Kau harus datang untuk melihat kami!”
“Baiklah. Kebetulan aku sedang tidak ada latihan.” Saat aku berkata seperti itu kudengar suara-suara orang berteriak dari seberang telepon sana. “Seungie, teman-temanmu kenapa?”
“Hahahahahahaha,, seperti biasa noona, mereka sedang bernyanyi-nyanyi seperti orang gila.”

 http://www.youtube.com/watch?v=91Rpmjqqd70
 *click click*

“Ooh.”
“Tapi kau harus datang ke dorm kami dulu ya noona, kita berangkatnya bersama-sama dari dorm. Kalau kau berangkat sendiri mungkin kau tidak akan diijinkan untuk masuk ke backstage.”
“Ne appa.”
“Yah, kenapa kau memanggilku appa?”
“Huh? Memangnya aku memanggilmu appa?”
“Sudahlah, sepertinya kau sudah setengah tersadar. Tidurlah kau noona. Sampai bertemu besok. Annyeong.”
“Ne.”

 Selesai menerima telepon dari Hyunseung, akupun bersiap-siap untuk tidur,namun lagi-lagi terganggu akibat getaran hebat dari ponselku. Dengan malas kubuka pesan yang masuk itu.

From: unknown
“Annyeong.. Yoon Hee-ssi..”
_Leeteuk_”
Leeteuk?? Leeteuk Super Junior?? Pria yang memperhatikanku sewaktu aku berada di SM? Tahu darimana dia nomorku? Akupun segera membalasnya..

To: Leeteuk-ssi
“Annyeong Leeteuk-ssi.. maaf jika aku boleh tahu,, kau mendapat nomorku dari siapa?”

From: Leeteuk-ssi
“Aku mendapat nomormu dari Gi Hae.
Apakah aku mengganggumu?”

Yah,, Lee Gi Hae, berani sekali kau menyebarluaskan nomorku!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar