Jumat, 25 Februari 2011

chroma part 10


Sudah selama 3 minggu ini kami tinggal di dorm, beruntung aku bisa menyesuaikan diriku tinggal di tempat baru seperti ini. Dan setiap hari aku ataupun Jii Ra pasti selalu kebagian tugas membuat sarapan untuk mereka.
“Eonni-yah, setiap malam kau mendengar suara-suara aneh dari dalam kamar Gi Hae tidak?”
“Kadang-kadang. Memangnya kenapa?”
“Kupikir kamar Gi Hae berhantu.”
“MWO??” kagetku. Untung saja saat ini aku tidak sedang memegang pisau,, jika tidak mungkin jariku sudah terpotong, “Kau ini ada-ada saja Jii Ra-ya.”
“Tapi benar loh eonni, aku juga suka mendengarnya.” Tiba-tiba So Ryie ikut bergabung berbicara bersama dengan kami.
“Kau mendengarnya juga kan eonnie.” Kata Jii Ra lagi pada So Ryie dan So Ryie pun menganggukan kepalanya.
“Kau mendengarnya? Mungkin itu suara dari games mu itu.” kataku.
“Anni. Aku kan jika main games selalu memakai headphone. Jadi tidak ada orang yang akan mendengarnya.”
“Jadi artinya setiap malam kau selalu bermain games, padahal sudah dilarang oleh Jin Young eonni untuk berhenti bermain games hingga larut malam?” tanyaku.
“Hehehehehe.. Habis aku tidak bisa hidup tanpa bermain games.” Cengir So Ryie.
“Kalian sedang membicarakan apa?” tanya Yoo Riem tiba-tiba lalu langsung membantu So Ryie membereskan meja makan.
“Yoo Riem-ah, kau suka mendengar suara aneh dari dalam kamar Gi Hae?” tanya Jii Ra sambil mendekati Yoo Riem dan kulihat muka Yoo Riem seperti menahan tawa.
“Yah, Yoo Riem-ah. Cepat jawab!”
“Haahahahahahahahahahhahahaha..” tawa Yoo Riem.
“Kau kenapa Yoo Riem-ah?” tanyaku sambil mendekatinya.
“Itu…. hahaha… Itu… hahaha…”
“Itu apa?” tanya So Ryie tidak sabar.
“Kalian sedang apa?”  tiba-tiba saja Gi Hae muncul di belakang Jii Ra.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah.” Teriak Jii Ra dan langsung bersembunyi di belakang So Ryie.
“Yah, kau kenapa Jii?” tanya Gi Hae tanpa dosa.
“Aish, kau Lee Gi Hae.. kau menakutiku saja.” Kata Jii Ra yang sudah muncul dari belakang tubuh So Ryie.
“Sudah. Sudah. Kalian jangan bercanda seperti itu lagi. cepat kalian sarapan. Yoo Riem dan Gi Hae, kalian tidak mau terlambat sekolah kan?” perintahku. Mereka pun segera duduk dengan tertibnya di meja yang telah dibereskan.
“Wah, masakanmu enak sekali eomma.” Kata Gi Hae  dengan mulut penuh makanan.
“Gi Hae-yah. Sudah berulang kali aku minta padamu untuk tidak memanggilku eomma.”
“Tapi aku senang memanggilmu seperti itu eomma.” Katanya sambil melanjutkan makannya.
“Ya sudahlah, terserah kau saja.”
“Yoo Riem-ah, tadi kau ingin mengatakan apa mengenai kamar Gi Hae?” tanya So Ryie melanjutkan pembicaraan yang tadi terputus.
“Kamarku?? Ada apa dengan kamarku?” kata Gi Hae kaget.
“Oh itu,, mereka sering mendengar suara-suara aneh dari dalam kamarmu Gi Hae-yah.”
“Heeee?? Suara-suara aneh? Suara apa?”
“ Kau tidak pernah mendengarnya Gi Hae-yah?” tanya Jii Ra, sedangkan Gi Hae hanya menggelengkan kepalanya saja.
“Itu, suara berisik saat kau sedang menonton film dari laptopmu pada tengah malam.” Jelas Yoo Riem enteng.
“Mwo????? Film???” kaget So Ryie.
“Jadi suara-suara berisik pada saat tengah malam itu adalah suara film yang sedang kau tonton?” kali ini Jii Ra melotot ke arah Gi Hae, “Kau hampir membuatku pindah dari dorm ini, Gi Hae”
“Hahahahahahahahahahahahahaha.. maafkan aku yaa,,, hahahahahahahahahahahaha.”
“Lee Gi Hae, kau jangan tertawa sambil makan seperti itu! dan satu lagi jika kau ingin menonton film. Tolong kecilkan volumenya, kau mengganggu tidur kami saja.” Kataku.
“Ne. mianhae eomma.” Katanya sambil menunduk, tapi kulihat bahunya bergetar, pasti dia masih tertawa melihat reaksi Jii Ra tadi. Dan kami pun segera menghabiskan sarapan kami.

Seperti biasa hari-hari kami dilalui dengan latihan-latihan, ditambah lagi sekarang kami disibukkan dengan pemotretan untuk album ataupun syuting pembuatan MV kami. Dan itu berarti hari debut kami sudah dekat…

-2 bulan kemudian-

Aku memperhatikan So Ryie, Gi Hae, Jii Ra dan Yoo Riem yang sedang bercanda-canda untuk menghilangkan rasa gugup kami. Ya, hari ini kami, CHROMA akan debut. Mendengar kata debut membuatku gugup. Beruntung kami mendapat banyak dukungan, agar tidak perlu gugup lagi.
Gi Hae seperti biasa selalu menganggu Jii Ra dan Yoo Riem yang seperti sedang merebutkan sesuatu. dan So Ryie, tetap tenang di depan laptopnya, sepertinya dia baru saja menemukan permainan baru.
“Chroma… saat nya kalian tampil.” Ujar salah satu kru yang membuyarkan lamunanku.
“Baik.” Jawab kami serempak.

Akhirnya kami pun menaiki panggung dan tampil semaksimal mungkin. Kuperhatikan ke arah depanku, aku tak menyangka sama sekali. Walaupun kami baru, ternyata banyak juga yang menyukai kami. Kuharap ini adalah awal yang baik.
Setelah selesai menampilkan lagu debut kami, kamipun diminta untuk memperkenalkan diri kami oleh MC yang ada di acara tersebut.
“Annyeonghaseyo. Urineun CHROMA imnida.” Kataku membuka perkenalan kami.
“Annyeonghaseyo. Chroma’s Angelic, Park Jii Ra imnida.

“Annyeonghaseyo. Chroma’s Valkyurie, Park So Ryie imnida.”
 
“Annyeonghaseyo. Chroma’s Precious Vocalist, Kang Yoo Riem imnida.”

“Annyeonghaseyo………”
“Yah, sudah, kau pasti Lee Taemin kan?” canda MC itu pada Gi Hae.
“Anniyo.”
“Lalu kau siapa?” candanya lagi.
“Annyeonghaseyo. Chroma’s Highness Maknae, Lee Gi Hae imnida.” Katanya bangga.
“Annyeonghaseyo. Chroma’s Dazzling Leader, Jang Yoon Hee imnida.” Kataku menutup perkenalan kami.

Setelah penampilan ini, kamipun segera beranjak kembali ke ruang tunggu kami dan menyaksikan penampilan-penampilan dari para artis lainnya. Namun tiba-tiba saja pintu ruangan kami terbuka dan…………
“Annyeong~~~~~~~~” teriak orang yang baru masuk itu dan di belakangnya muncul juga seorang pria.
“Yoseob-ah, Hyunseung-ah? Apa yang kalian lakukan disini?” tanyaku.


“Yah, kau seperti tidak mengenal Yoseob saja noona, lihat.” Katanya sambil menunjuk ke arah Yoseob yang sedang bermain bersama Gi Hae. “Ini, sekalian aku ingin memberikanmu ini noona.”
“Oooh. Apa ini?” kataku mengamati bingkisan yang diberikan oleh HyunSeung.
“Buka saja.” Perintahnya dan akupun membukanya.
“CD BEAST dan 6 boneka beruang? Maksudnya apa kau memberikan ini semua?” kagetku.

“Ne.. jarang-jarang kan kau mendapat sebuah CD dari artisnya langsung beserta tanda tangan asli dari mereka. Dan boneka-boneka beruang itu khusus didesain mirip dengan BEAST.” Katanya bangga.
“Tapi kan CD ini aku bisa beli sendiri.”
“Tapi kau tidak akan dapat tanda tangan kami semudah itu noona.”
“Kau seperti Xander saja.”
“Mworago? Xander hyung juga memberikanmu CD U-Kiss dan boneka beruang? Kapan?”
“Ne, tapi hanya CD U-Kiss saja dan itu sudah lama, saat kau debut dulu. Dan kata-kata yang dia ucapkan persis sekali seperti kata-katamu tadi.” Kataku sambil menyimpan cd dan boneka-boneka itu di dalam tas, “Tapi gomawoyo, Seungie-ah.”
“Ne. Cheonmaneyo. Noona, penampilanmu tadi bagus sekali.” Pujinya.
“Kau itu memujiku atau meledekku?”
“Aku jujur loh noona. Aku tak menyangka kau bisa menari juga.”
“Iya, aku tahu, tarianku itu masih jauh jika dibandingkan dengan dirimu.”
“Yah, jika kau latihan terus. Nanti juga kau akan sepertiku.”
“Baik sunbaenim.”
“Hahahaha.. kau memanggilku sunbaenim.. Oh iya, apakah kau sudah bertemu dengan Xander hyung hari ini?”
“Belum. Memang kenapa?”
“Tadi aku melihatnya berjalan bersama dengan Minah, itu loh pasangannya di acara reality show terbarunya itu.”
“Ooh,.” Jawabku singkat.
“Eonni, sekarang giliran U-Kiss. Ayo kita tonton.” Kata Jii Ra sambil menarikku duduk untuk menonton penampilan U-Kiss.
“Ah, aku sedang malas menontonnya Jii Ra-ya.” Kataku sambil memainkan ponselku.
“Waeyo noona? Biasanya kau selalu bersemangat menonton penampilan Xander hyung.” Tanya Hyunseung yang juga ikut-ikutan duduk di sebelahku.
“Tidak apa-apa.”
“Jangan-jangan kau kesal yaa melihat Xander hyung?”
“Mworago?”
“Kau kesal karena tadi aku bilang Xander hyung berjalan bersama Minah.” Katanya pelan, berharap hanya aku yang bisa mendengarnya.
“Anniyo.” Kataku memelototinya.
“Iya, noona. Bukankah kata Hyunseung hyung, kau selalu bersemangat menonton penampilan U-Kiss? Kenapa sekarang kau seperti ini?” tanya Yoseob sambil melompat ke depanku.
“Aku sedang tidak mood saja menonton penampilan mereka.” Jawabku tanpa melihat ke arah Yoseob. Dan kulihat dari sudut mataku, Yoseob seperti sedang tersenyum-senyum dengan Gi Hae.

*seminggu setelah debut*
Kegiatan kami sekarang bertambah banyak, selain diisi dengan latihan-latihan, beberapa dari kami pun harus mengikuti syuting reality show sebagai bintang tamu. Benar-benar menguras tenaga.

*Ruang latihan Chroma*
“Annyeonghaseyo.” sapa Jin Young eonni dan kulihat dibelakangnya ada beberapa orang pria dan wanita yang mengikutinya, beberapa dari mereka sudah aku kenal, maksudku mereka adalah CN Blue dan beberapa orang yang tak kukenal.
“Annyeong Chroma.” Sapa Yong Hwa dan langsung duduk di dekat So Ryie yang sedang mengobrol bersama Jii Ra, kulihat Min Hyuk, Jong Hyun dan Jung Shin mengikutinya duduk sambil tersenyum kepada kami.
“Mereka siapa eonni?” tanya Gi Hae penasaran sambil menunjuk ke arah beberapa orang laki-laki dan perempuan yang sedang berdiri itu.
“Ah ya, mereka ini hoobae baru kalian.”
“Hoobae?? Berarti kami akan menjadi sunbae ya?” kata Jung Shin girang.
“Baiklah, aku akan memperkenalkan mereka pada kalian. Mereka ini akan dinamakan Co-Ed School.”

“Mereka? Jadi mereka akan digabung begitu?” tanya So Ryie bingung.
“Iya. Baiklah aku akan meninggalkan kalian. Kalian silakan memperkenalkan diri kalian masing-masing.”  Kata Jin Young eonni lalu meninggalkan kami.
Lalu kami pun memperkenalkan diri kami, dan setelah itu kami melanjutkan latihan kami.

*3 minggu kemudian*

*Yoon Hee POV*
*ruang latihan chroma*
“knock… knock..knock..” terdengar suara ketukan pintu dan tak lama setelah itu kulihat Sungmin dan Hyewon masuk ke dalam ruangan latihan kami.
“Annyeong noona / eonnie.” Sapa Sungmin dan Hyewon kompak.
“Yoon Hee noona, kau dicari oleh Do Jin sajangnim.” Kata Sungmin sambil berjalan mendekatiku yang sedang bermain piano.
*click click,, ini lagu yang dimaenin sama Yoon Hee*

“Kau sendirian eonni? Kemana eonnie yang lainnya?” tanya Hyewon sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan itu.
“Mereka sedang beristirahat.” Kataku menghentikan permainan pianoku, “Ada apa Do Jin oppa mencariku?”
Do Jin

“Molla.” Jawab Sungmin dan Hyewon berbarengan.
“Baiklah kalau begitu, aku akan menemuinya dulu. Kalian mau ikut?”
“Anni.” Lagi-lagi mereka menjawab dengan kompak sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka.
“Lalu, kalian mau menunggu di sini?”
“Anni.” Kata mereka langsung berlari meninggalkan ruang latihan Chroma. Melihat tingkah mereka yang seperti itu aku hanya bisa tersenyum kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalaku dan aku pun segera berjalan menuju ruangan Do Jin oppa.
“Annyeong.” Kataku sambil masuk ke dalam ruangan Do Jin oppa, “Kau memanggilku?”
“Aaah, ne. Silakan duduk Yoon Hee-yah.” Katanya sambil mempersilakanku duduk.
“Hmmm, sebenarnya ada apa oppa memanggilku?” tanyaku to the point.
“Kau tidak usah gugup seperti itu Yoon Hee, kau tidak melakukan kesalahan apapun kok. Aku memanggilmu hanya untuk memberitahukanmu sesuatu.” Katanya serius.
“Memberitahukanku apa? Apakah aku akan dikeluarkan dari Chroma dan SSF?”
“Bukan, kau dengarkan dulu penjelasanku.”
“Baiklah.”
“Begini, kau tahu acara MBC We Got Married?”
“Ne. aku tahu. Memangnya kenapa?”
“Mereka sedang mencari pasangan baru untuk acara itu dan aku merekomendasikan dirimu.”
“Kenapa harus aku?”
“Karena aku merasa kau pantas untuk mengikuti acara itu.”
“Lalu siapa pasanganku?”
“Nah, masalah itu kau harus cari tahu sendiri. Besok pagi mereka bilang kalian akan dipertemukan.”
“Baiklah.” Jawabku pasrah (?)
“Besok pagi, kau akan bertemu dengan “suami”mu diantar oleh Jin Young.”
“Ne. Apakah aku boleh kembali sekarang.”
“Ne. Semoga berhasil dengan pernikahanmu.” Katanya meledekku, aku pura-pura tak mendengarnya dan segera keluar dari ruangan Do Jin oppa.
“Aaaaaaaaaaaah,, kenapa harus aku yang mengikuti acara seperti itu?? Kira-kira siapa yang akan menjadi “suami”ku? Aku harap aku sudah mengenal orang itu v.v” teriakku dalam hati.
Sesampainya di ruang latihan Chroma, kulihat So Ryie, Jii Raa, Yoo Riem dan Gi Hae sudah berkumpul di sana dan begitu melihatku, mereka pun segera menghampiriku.
“Eomma, kudengar dari Sungmin, kau tadi dipanggil yaa?” tanya Gi Hae.
“Ne.”
“Ada apa eonni?” kali ini Jii Ra yang bertanya.
“Aku…. aku….”
“Kau melakukan kesalahan apa eonnie?” Yoo Riem pun bertanya dengan ekspresi wajah penuh kekhawatiran.
“Yah, kalian, biarkan Yoon Hee eonni menyelesaikan ceritanya dulu, baru kalian boleh bertanya.” So Ryie pun menengahinya.
“Tadi Do Jin oppa hanya bilang bahwa aku akan mengikuti sebuah reality show.”
“Acara reality show apa?” potong Yoo Riem.
“We Got Married.” Jawabku tanpa semangat. Dan mereka semua sepertinya terkejut.
“Kalau begitu, kita akan mempunyai appa donk.” Teriak Gi Hae penuh semangat.
“Siapa yang akan menjadi pasanganmu eonni?” tanya So Ryie sambil mengguncang-guncang tubuhku.
“Aku belum tahu.”
“Lalu kapan kau akan bertemu dengan pasanganmu eonni?” tanya Yoo Riem penasaran.
“Besok pagi.”
“Bolehkah kami ikut?” kata Jii Ra memelas.
“Besok aku akan bertemu dengannya bersama dengan Jin Young eonnie.”
“Wah,, kira-kira siapa yaa pasangan Yoon Hee eonni.” Kata mereka kompak.

*Keesokan paginya*
“Yoon Hee-yah, apakah kau sudah siap?” teriak Jin Young eonni dari ruang tamu.
“Ne eonnie.” kataku sambil menutup pintu kamarku.
“Kkaja Yoon Hee, kita jangan sampai terlambat.” Katanya sambil berjalan menuju pintu keluar.
“Yoon Hee eonnie, hwaiting.” Teriakan So Ryie, Jii Ra, Yoo Riem dan Gi Hae mengagetkanku.
“Mereka pikir aku akan mengikuti ujian -_-“ kataku menggumam pelan, namun sepertinya terdengar oleh Jin Young eonni, karena dia langsung tersenyum begitu selesai mendengarku berbicara seperti itu.
“Eonnie-yah, apakah kau tahu siapa yang akan menjadi pasanganku?” tanyaku saat kami sudah berada di dalam mobil.
“Tentu saja aku tahu.”
“Bisakah kau beritahu aku siapa dia?”
“Tidak. Kau harus cari tahu sendiri. Lagipula aku yakin kau akan senang berpasangan dengannya.”
“Aku akan senang berpasangan dengannya?” pikirku.
Tak lama setelah itu, kami pun sampai di sebuah taman yang telah dipenuhi oleh kru-kru dari We Got Married.
“Annyeong, PD-nim.” Sapa Jin Young eonnie, sedangkan aku hanya tersenyum dan membungkukkan badanku.
“Annyeong.” Balasnya, “Kau Jang Yoon Hee?”
“Ne. itu aku.” jawabku.
“Aku Kim Kang Suk. 

Kau bisa memanggilku Kim PD atau Kang Suk oppa.” Katanya sambil mengulurkan tangannya dan aku pun segera menjabat tangannya sambil tersenyum, “Wah, kau mirip sekali dengan Hyunseung-ssi ya?”
“Ah, ne.”
“Baiklah kalau begitu, sebentar lagi kita akan memulai syutingnya.”
“Hmm, apa yang harus aku lakukan?” tanyaku.
“Syuting kali ini kau hanya harus mencari “suami”mu, setelah itu kalian akan mengenal satu sama lain. Untuk mencari suamimu, kami akan memberikan beberapa petunjuk. Sudah mengerti.”
“Ye. Gamsahamnida.” Kataku sambil membungkukan badanku lagi.
“Petunjuk pertama, kau bisa tanyakan pada manajermu.” Katanya lagi.
“Baik.” Aku pun segera meninggalkannya dan mencari Jin Young eonni.
“Eonni, Kim PD-nim bilang aku bisa mendapat petunjuk darimu. Katakan seperti apa suamiku?” kataku memaksanya.
“Aigo Yoon Hee, kau tidak perlu memerintahku seperti itu.”
“Mian eonni.”
“Baiklah, aku akan memberikan petunjuk untukmu, “suami”mu itu berasal dari salah satu boyband yang sekarang sedang terkenal.”
“Boyband??? Di Korea ini kan banyak sekali boyband eonnie. Petunjukmu kurang jelas   -_-“
“Baiklah. Kau cari sekarang seorang pria yang sedang duduk di taman ini sendirian. Dia adalah “suami”mu.”
“Eonnie, kau tahu kan banyak sekali pria yang duduk di sini, sendirian.”
“Oleh karena itu, kau harus mencarinya. Cepat!! Oh iya, untuk mepermudahnya, petunjuknya  dia memakai pin hati di bajunya.” Katanya sambil mendorongku pelan.
Aku pun segera berjalan mencari seorang pria yang sedang duduk sendirian, “Pin Hati?? Berarti aku harus mencari seorang pria yang memakai pin hati -_-“ kataku pada diriku sendiri.
Aku pun berjalan menuju kursi-kursi yang berada di taman itu, kulihat ada seorang pria yang duduk sendirian di kursi itu.
“Annyeonghaseyo.” Sapaku saat aku sudah di dekatnya. Dan baru kusadari dia adalah G-Dragon dari BigBang *minjem bentar namanya JiDi v.v*

“Oh, Annyeonghaseyo.” Dia pun berdiri dan membungkukkan badannya padaku. “Ah, jadi kau saudara kembarnya Hyunseung-ah? Mirip sekali.”
“Ah, ne. Gomawo.” Kataku gugup.
“Jadi?” tanyanya dan aku memperhatikan pakaiannya dan tidak kutemui satupun pin di bajunya.
“Jadi kau bukan “suami” ku ya?” tanyaku lesu.
“Ooh,, hahahaha.. iya, aku bukan “suami”mu. Mianhae.”
“Ne. Gwaenchana. Kalau begitu aku harus pergi lagi dan mencari “suami”ku. Annyeong.”
“Annyeong.” Katanya sambil melambaikan tangannya padaku.
“Aaaaaaah, sungguh melelahkan sekali, kenapa mereka tidak langsung saja sih memberitahukan siapa “suami”ku.” Pikirku sambil terus berjalan mencari pria yang dimaksud. Akhirnya aku menemukan seorang pria yang duduk sendiri.
“Kuharap dia itu “suami”ku, karena aku sudah lelah berjalan seperti ini -_-“ kataku dalam hati sambil berjalan mendekati pria itu.
“Annyeong.” Sapaku pada pria itu dan dia pun segera membalikan badannya padaku, “Kikwang??”


“Ah, ne, annyeong noona.” Senyumnya. Dan aku memperhatikan benda yang menempel di bajunya........ pin hati o.O
“Jadi kau?????” tanyaku tak percaya.
“Hehehehe.. iya, aku adalah “suami”mu noona.” Katanya sambil menggaruk bagian belakang kepalanya.
“Jadi kau sudah tahu siapa pasanganmu untuk acara ini?”
“Yep, aku sudah tahu semenjak aku diberitahu akan mengikuti acara ini.”
“*sigh* kenapa harus dia yang menjadi “suami”ku.” Gumamku.
“Kau bicara apa noona?”
“Anni, aku tidak bicara apa-apa.” senyumku terpaksa.
“Nah, jadi kau sudah menemukan siapa “suami”mu kan? Jadi sekarang silakan kalian mengenal satu sama lain.” Tiba-tiba Kim PD-nim sudah muncul diantara kami.
“Ne. Ne. kami akan berkenalan satu sama lain.” Jawab Kikwang.
“Ya sudah. Selamat mengenal satu sama lain.” Kata Kim PD-nim lalu meninggalkan kami berdua. Aku dan Kikwang pun segera duduk di kursi taman itu.
“Annyeong. Chonun Lee Kikwang imnida.” Kata Kikwang sambil mengulurkan tangannya.
“Ne.” jawabku tanpa melihatnya.
“Yah, noona. Kau tidak boleh begitu pada “suami”mu.”
“Baiklah. Chonun Jang Yoon Hee imnida.” Kataku sambil menjabat tangannya.
“Wah, jadi kau ini saudara kembarnya HyunSeung hyung yaa? Mirip sekali.”
“Aigo, Kikwang-ah. Kau tidak perlu berpura-pura seperti belum mengenalku.” Kataku sambil memutar bola mataku.
“Hahahaha,, kita kan harus mengenal satu sama lain noona.”
“Kalau begitu. Kau berasal dari boyband mana? Sepertinya aku belum pernah melihatmu.” Kataku padanya.
“Aaah, aku dari BEAST. Kalau dirimu noona? Kau pasti dari Chroma ya?”
“Ne. sepertinya aku lebih terkenal dari dirimu ya?”
“Iya, kau sangat terkenal sekali -______-“ katanya sambil memakan ice cream yang dari tadi dibawanya.
“Kikwang-ah, bukankah seharusnya kau memberikan ice cream itu padaku?”
“Tidak. Ice cream ini untukku.” Katanya sambil memakan ice cream itu.
“Yah. Sepertinya pernikahan ini tidak akan berlangsung lama.” Kataku bercanda.
“Hahahahahaha,, jika kau mau, aku akan membaginya denganmu.” Katanya sambil menyodorkan sendok ice cream itu di depan mulutku.
“Apa yang kau lakukan?”
“Kau bilang kau ingin ice cream ini juga?”
“Aku tidak mau makan ice cream bekasmu.”
“Sombong sekali dirimu.”
Setelah itu kami pun mengobrol dan bercanda-canda hingga syuting We Got Married kali ini diselesaikan (?).

*Dorm Chroma*
“Annyeong.” Sapaku saat aku masuk ke dalam dorm.
“Eomma~~~~~~” teriak Gi Hae begitu melihatku.
“Bagaimana syutingnya?”
“Siapa pasanganmu?’
“Wah pasti seru sekali yaa.”
So Ryie, Jii Ra, Yoo Riem dan Gi Hae pun berebutan menanyaiku mengenai syutingku hari ini.
“Yah, kalian jika bertanya satu satu dulu. Aku pusing mendengarnya -_-“
“Mianhae eonnie.” Kata mereka kompak sambil menundukkan kepala mereka.
“Kalian benar ingin tahu?”
“Tentu saja.” Kata mereka kompak.
“Baiklah. Syutingnya menyenangkan walaupun ada sedikit yang menyebalkan.”
“Lalu appa ku siapa?” tanya Gi Hae bersemangat sedangkan aku hanya meliriknya tajam, “Humm, maksudku siapa “suami”mu eomma?”
“Lee Kikwang.” Jawabku singkat.
“Lee Kikwang??? Lee Kikwang BEAST???” tanya mereka tak percaya.
“Ne. waeyo?”
“Anni. Tidak ada apa-apa kok. Kami hanya kaget saja.”
“Wah, ternyata saudara iparmu nanti itu adikmu sendiri yaa eonni.” Kata Jii sambil bertepuk tangan.
“Yah, Jii, kenapa kau bertepuk tangan seperti itu?” tanyaku heran.
“Tidak apa-apa. aku hanya senang saja.” Katanya sambil tersenyum lebar.

Akupun bergegas meninggalkan mereka yang masih mengobrol-ngobrol untuk beristirahat di kamarku. Dan kurasakan ponselku bergetar di dalam tasku.

From: Prince Jang
“Noona atau sekarang harus kupanggil adik ipar? Hahahahahhaha..”

To: Prince Jang
“Yah, maksudmu apa?? Aku ini noonamu!”

“From: Prince Jang
“Hahahaha,, kau itu kan istri Kikwang, berarti kau ini adalah adik iparku.”

Saat aku hendak membalas pesan dari HyunSeung, kudengar ketukan dari pintu kamarku.
“Yoon Hee-yah, ingat besok kau akan syuting WGM lagi.” kata Jin Young eonni dari balik pintu.
“Ne, arra.” Jawabku. Setelah itu akupun berganti pakaian dan tidur.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

*Keesokan harinya*
“Aigooooooooooooooooo, eomma ku cantik sekali. Kau mau kemana? Bukankah kita baru ada jadwal nanti sore?” teriak Gi hae sambil masuk ke kamarku.
“Lee Gi Hae, bisakah kau mengetuk pintu dulu sebelum masuk?” marahku.
“Aigoo, aku lupa.” Cengirnya tanpa dosa.
“Ya sudah kali ini kau aku maafkan.”
“Memangnya kau mau kemana eomma? Mau berkencan dengan Leeteuk oppa ya?”
“Mwoya??? Bagaimana bisa kau mengambil kesimpulan seperti itu?”
“Habisnya bukankah kalian sudah sangat akrab sekarang?”
“Itu semua karenamu Gi Hae, karena jebakanmu.” Kataku menggumam.

*FlashBack*
“Eomma, Eomma, Eomma,, bisakah kau ke taman sekarang?” kata Gi Hae melalui telepon dan dari nadanya kuyakin dia sedang panik.
“Taman di mana? Kau kenapa Gi Hae-yah?”
“Taman dekat dorm, cepatlah kau kesini.” Katanya lalu memutus obrolan kami.
“Yah, Gi Hae-yah, Gi hae??? Aish…..” kesalku, “Yoo Riem-ah, aku keluar sebentar.”
“Kau mau kemana eonnie?” tanya Yoo Riem sebelum aku menutup pintu dorm.
“Aku mau ke taman, sepertinya Gi Hae butuh bantuanku.” Teriakku sambil berlari menuju taman.

Dan saat aku sampai ke taman, kuperhatikan taman yang kosong itu.
“Di mana yaa Gi hae?” Kataku dalam hati.
“Gi Hae-yah?” tiba-tiba ada seseorang yang berbicara di belakangku. Dan aku pun segera membalikkan badanku.
“Yoon Hee-ssi?” tanya orang itu kaget.
“Leeteuk-ssi? Apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanyaku.
“Tadi Gi Hae menelponku dan memberitahuku untuk menemuinya di taman ini.” jelasnya.
“Gi Hae menelponmu? Tadi dia juga menelponku.”
“Berarti dia………………..” kata kami bersamaan.
“Yah, awas saja kau Gi hae, berani sekali kau menipuku.” Gumamku.
“Wah, aku tidak menyangka Gi Hae menipu kita ya?” kata Leeteuk-ssi sambil tertawa gugup.
“Baiklah kalau begitu, lebih baik aku kembali saja ke dorm.” Kataku sambil melangkah pergi.
“Yoon Hee-ssi tunggu…..” teriak Leeteuk-ssi sambil menarik tanganku.
“Ne.” jawabku sambil melihat ke arah tanganku yang sedang dipegang olehnya.
“Eh, maaf. Aku tidak bermaksud untuk menyentuhmu.” Jawabnya gugup sambil melepaskan tanganku dari genggamannya.
“Anni, gwaenchana. Ada apa kau memanggilku lagi Leeteuk-ssi?”
“Kau sedang tidak ada jadwal kan? bagaimana kalau ku traktir ice cream.” Ajaknya penuh harap.
“Ice cream? Hmm,, bagaimana yaa?”
“Ayolah, aku tahu kau kan suka sekali dengan ice cream.” Ajaknya sambil menarik lagi tanganku menuju toko ice cream.
Setelah sampai di toko ice cream, kami pun memesan ice cream dan mengobrol-ngobrol. Tak kusangka ternyata Leeteuk-ssi adalah seseorang yang lucu dan menyenangkan.
*End of flashback*

“Eomma?? Eomma??” kata Gi Hae sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku, “Kau masih ada di dunia ini kan?”
“Aish, Gi Hae, tentu saja aku masih ada. Sudahlah aku harus segera pergi, aku sudah terlambat.” Kataku setelah sadar dari lamunanku.
“Kau memangnya mau kemana eomma?”
“Memangnya aku belum menjawab pertanyaanmu ya?” tanyaku dan dia pun menggelengkan kepalanya, “Aku mau pergi syuting WGM.”
“Aaaaaaaaaah, kau akan bertemu dengan Kikwang appa.” Katanya girang.
“Lee Gi Hae, jangan panggil Kikwang dengan sebutan appa lagi -_-“
“Lalu siapa yang harus kupanggil appa? Leeteuk oppa?”
“Yah, Lee Gi hae, sedang apa kau disini? Bukankah seharusnya kau bersiap-siap untuk ke sekolah bersama Yoo Riem?” kata Jin Young eonni memarahi Gi Hae.
“Uuuuuuuuuuuuupss, aku lupa.” Gi Hae pun berlari meninggalkan kamarku.
“Kau sudah siap Yoon Hee?” tanya Jin Young eonni padaku.
“Eonni, pertanyaanmu seperti aku akan menghadapi suatu tantangan besar saja.”
“Habis kemarin sepertinya kau tidak bersemangat dengan acara ini.”
“Bukan itu, aku hanya tidak bersemangat mendapatkan “suami” seperti Kikwang.” Gumamku.
“Kau berbicara apa Yoon Hee-yah?”
“Anni. Ayo, kita berangkat sebelum terlambat eonni.” Kataku sambil menggandeng tangannya.

Saat aku melewati ruang tamu, kulihat Yoo Riem dan Gi Hae sedang bersiap-siap memakai sepatu untuk ke sekolah, So Ryie seperti biasa sedang bermain games dan Jii Ra sedang membaca majalah.
“Kau mau kemana eonni? Bukankah kita ada jadwalnya sore?” tanya So Ryie tapi matanya tidak lepas dari games yang sedang dimainkannya.
“Eomma akan bertemu appa, eonni.” Kali ini Gi Hae yang menjawabnya sebelum aku.
“Appa???????????????” tanya Jii Ra, So Ryie dan Yoo Riem kaget.
“Iya, Yoon Hee eomma akan bertemu dengan Kikwang appa.” Katanya lagi sambil bertepuk tangan. Saat Gi Hae berkata seperti itu, kuperhatikan ekspresi wajah Yoo Riem yang berubah menjadi sedih.
“Maksudmu syuting WGM ya Gi Hae?” tanya Jii Ra.
“Iya.”
“Sudah. Kau, Gi Hae dan Yoo Riem, cepat berangkat sekolah, jika tidak mau terlambat!” perintah Jin Young eonni. Lalu aku dan Jin Young pun segera berangkat menuju lokasi syuting WGM.

chroma part 9

*Pagi Hari*
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing..
Suara alarm di kamarku membangunku. Aku segera bersiap-siap mandi dan berangkat kuliah. Hari ini aku harus kembali latihan lagi. aku masih marah pada Gi Hae, tapi kata-kata Xander terus terngiang-tiang di telingaku.

*flashback*
Aku dan Xander pun berjalan ke kembali pulang ke rumah, di sepanjang jalan, aku dan dia bercerita dan bercanda seperti biasa.
“Yoon Hee-yah, kau tadi sedang berbicara apa dengan Leeteuk hyung? Dia sepertinya ketakutan sekali denganmu.” Tanya Xander tiba-tiba.
“Oh itu,, dia minta maaf kepadaku.”
“Minta maaf? Memang dia salah apa denganmu?” aku pun menceritakan segalanya pada Xander, dari mulai aku memarahi Gi Hae sampai saat Hyunseung memarahi Leeteuk-ssi.
“Hahahahahahaha,, Leeteuk hyung juga kena marah Hyunseung. Aku tahu dengan pasti itu rasanya.” Katanya sambil tertawa.
“Yah, Xander, kau jangan tertawa terus. Lalu apa yang harus kulakukan? Aku masih kesal dengan Gi Hae.”
“Menurutku itu bukan salah temanmu. Lagipula Leeteuk hyung juga tidak mengganggumu kan?”
“Memang dia tidak menggangguku sih, tapi…………..”
“Kau harus memaafkan mereka. Menurutku mereka berdua tidak ada yang salah kok.”
“Iya, tapi kau tahu kan aku tidak suka jika ada seseorang yang memberikan nomor ponselku tanpa seijinku. Hyunseung pun tidak pernah sembarangan memberikan nomor ponselku pada orang lain.”
“Bukankah tadi kau bilang bahwa temanmu itu tidak sadar saat memberikan nomor ponselmu. Jadi itu bukan salahnya.”
“Hmm,, lalu aku harus minta maaf padanya dan Leeteuk-ssi?”
“Ya tentu saja.”
“Tapi aku tidak tahu bagaimana harus meminta maaf dengan mereka?”
“Masa kau tidak bisa mengucapkan kata “maaf”?”
“Bukan itu maksudku.”
“Ah, berikan saja cupcake buatanmu, biasanya kau selalu begitu kan jika ingin meminta maaf.”
“Baiklah.”
*End of Flashback*

Aku pun memutuskan untuk membawa kue hari ini saat kami akan latihan.
Selesai kuliah, akupun bergegas menuju toko kami, karena tak sempat membuat cupcake, akhirnya aku membawa cupcake dari toko kami.

*Ruang Latihan Chroma*
“Annyeong.” Sapaku saat memasuki ruang latihan. Kulihat So Ryie, Jii, Yoo Riem dan Gi Hae sedang mengobrol di pojokan ruangan. Aku pun segera menghampiri mereka. Dan meletakan tas beserta kantong kue di dekat mereka.
“Hmm,, Gi Hae-yah. Bisakah kita berbicara sebentar?” aku berjalan keluar ruangan latihan dan segera diikuti oleh Gi Hae.
“Ne. ada apa eonni?” Tanya Gi Hae takut-takut.
“Hmm, aku.. aku.. aku mau minta maaf padamu.” Kataku dengan gugup.
“Huh???”
“Aku mau minta maaf denganmu. Maaf jika aku kemarin memarahimu. Aku sadar bahwa sebenarnya itu bukan salahmu…..” belum sempat aku meneruskan kata-kataku, tiba-tiba saja Gi Hae sudah memelukku.
“Eonni-yah. Aku takut sekali sewaktu kau marah padaku. Aku takut kau akan mengundurkan diri dari Chroma gara-gara aku. aku juga minta maaf padamu. Kau mau kan memaafkanku?” Katanya masih dengan memelukku.
“Yah, Lee Gi Hae. Lepaskan pelukanmu dulu jika kau ingin aku maafkan.”
“Aigo eonni, kupikir kau sudah berubah.”
“Berubah? Apa maksudmu berkata seperti itu?”
“Anniyo eonni. Ayo kita kembali ke dalam, yang lain sepertinya menunggu kita.” Katanya sambil menarik tanganku untuk kembali ke ruangan latihan. Saat kami masuk, kulihat mereka bertiga menatap heran ke arah kami.
“Gi Hae dan Yoon Hee eonni ada apa dengan kalian?” Tanya Yoo Riem saat kami sudah duduk di dekat mereka.
“Tidak ada apa-apa.” Jawabku singkat.
“Eonni, kulihat kau tadi membawa sesuatu?” kali ini Jii yang bertanya.
“Ooh, aku membawakan kalian kue dari toko kue keluargaku. Tadinya aku mau membuat sendiri kue itu. tapi aku sibuk sekali dengan tugas kuliahku, jadi aku hanya bisa membawakan kalian ini.” kataku sambil mengeluarkan kue-kue tersebut.


“Aaaaaah,, tidak apa-apa eonni.” Jawab mereka serempak dan langsung menyerbu (?) kue-kue itu.
Saat kami sedang menikmati kue itu, Jin Young eonni pun masuk ke dalam ruangan latihan kami dan segera duduk di dekat kami.
“Chroma, mulai lusa, kalian akan pindah dan tinggal di dorm.” Kata Jin Young eonni pada kami.
“Lusa?? Dorm?? Kenapa secepat itu eonni? Memangnya kami sudah mau debut?” tanyaku sedikit kaget dengan pemberitahuan ini.
“Ya, Presdir Ji Sung memberitahukan padaku bahwa kalian akan segera debut. Karena menurut laporan dari para pelatih kalian, kalian sudah cukup bagus dan sudah siap untuk didebutkan.” Jin Young eonni menjelaskan. “Ya sudah, sekarang kalian berlatih kembali!” katanya lalu dia pun meninggalkan kami. Kulihat So Ryie, Jii, Yoo Riem dan Gi Hae berteriak sambil melompat-lompat kegirangan.
“Yah, kalian, jika kalian seperti ini terus, kita kapan akan mulai berlatih? Ayo kita pemanasan dulu, bersenang-senangnya nanti saja.” Kataku memulai latihan kami hari ini.

*Keesokan paginya*
Hari ini latihan diliburkan karena kami harus bersiap-siap untuk pindah ke dorm, namun aku memutuskan untuk mengunjungi toko bakery kami. Sudah lama sekali aku tidak membuat kue di sana. Aku pun segera bersiap-siap untuk pergi ke sana.
Sesampainya di sana, akupun segera beranjak pergi ke dapur. Saat menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kue, kurasakan getaran dari ponselku.
Panggilan masuk dari _curly monkey_
“Yeoboseyo.” Sapaku saat aku sudah mengangkat telepon itu.
“Ne. Yoon Hee-ya, kau sedang sibuk atau tidak? Hari ini dan besok aku sedang libur.”
“Hmm, sorry, but who are you??” kataku sambil menahan tawaku.
“You forgot about me? I’m your-soon-to-be husband.”
“So you’re SS501 Kim Hyun Joong??”
“Yeah, it’s me. SS501 Hyun Joong.”
“No. You’re not him. You’re Alexander Lee Eusebio right??”
“Bingo. So, wanna come with me to my grandma’s house?”
“No, sorry. Aku sedang sibuk.”
“Kau sedang sibuk apa memangnya?”
“Membuat kue.”
“Memang kau tidak latihan hari ini.”
“Tidak, besok kami akan pindah ke dorm, jadi management kami memberikan kami libur untuk membereskan barang-barang kami yang akan kami pindahkan ke dorm.”
“Dan kau malah sibuk di tokomu?”
“Yes, I am.”
“Baiklah, nanti aku akan mampir ke tokomu, kau tahu kan, grandma sangat menyukai kue dari tokomu.”
“Yeah, I know that. Annyeong Xander-ah.” Setelah menutup obrolanku dengan Xander, akupun segera melanjutkan membuat kue.
 Tak lama setelah itu, saat aku sedang menghias kue-kue ku, Jae Hyun, salah satu pegawai di toko ku ini pun memberitahukan bahwa ada pria yang mencariku. Aku segera keluar dari dalam dapur tanpa melepaskan celemekku.
“Xander-ah,, cepat sekali kau……..” namun kata-kataku terputus saat  dua pria itu membalikkan badannya.
“Annyeong Yoon Hee-ssi.” Sapa salah satu dari mereka.
“Annyeong Sungmin-ssi. Leeteuk-ssi.” Balasku sambil membungkukkan badanku.

“Jadi, apakah toko ini milikmu Yoon Hee-ssi?” Tanya Sungmin-ssi sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru toko ini.


“Anni. Toko ini milik appa ku. Jadi, ada yang bisa kubantu, Sungmin-ssi?”
“Hmm, aku dan Leeteuk hyung ingin membelikan kue untuk para member kami. Bisakah kau membantu kami?”
“Jae Hyun-ah, bisakah kau membantu Sungmin-ssi dan Leeteuk-ssi untuk memilihkan kue-kue di sini?” kataku sambil berteriak memanggil Jae Hyun. “Maaf, bukannya aku tidak mau membantu, tapi aku sedang sibuk di dapur.” Akupun segera meninggalkan mereka berdua setelah Jae Hyun menghampiri kami.

*Leeteuk POV*
“Sungmin-ah, kenapa sepi sekali dorm ini?” tanyaku sambil menghampiri sungmin yang sedang duduk sendirian sambil menonton TV.
“Mollaso.” Jawabnya tanpa melepaskan pandangannya dari TV yang sedang ia tonton.
“Yah, kau mau mengantarkanku membeli kue tidak?”
“Kau pergi sendiri saja hyung, aku lelah.”
“Ayolah, sekali ini saja.”
“Memangnya untuk apa kau membeli kue, hyung?”
“Untuk ku makanlah. Aku juga ingin membelikan member yang lain kue. Memangnya kau tidak mau?”
“Tentu saja aku mau hyung, tapi tumben sekali kau seperti ini?”
“Sudah jangan banyak tanya, ayo kita berangkat.”
Setelah sampai di toko kue itupun, aku dan Sungmin segera masuk dan aku menghampiri salah satu pegawai yang ada di sana.
“Annyeonghaseyo.” Sapaku padanya, “Bisakah aku bertemu dengan Yoon Hee-ssi.”
“Annyeonghaseyo.” Balasnya sambil membungkukkan badannya, “Kalian ingin bertemu dengan Yoon Hee eonnie? Baiklah, akan kupanggilkan. Kalian tunggu saja di sini.” Pegawai itupun meninggalkan kami berdua.
“Yah, hyung, jadi kau punya maksud lain ya ke toko ini?” kata sungmin menggodaku, sedangkan aku hanya bisa tertawa gugup.
“Xander-ah,, cepat sekali kau……..” kudengar suara Yoon Hee-ssi dari arah belakang kami, namun kata-katanya segera terputus saat dia melihatku dan sungmin.
“Annyeong Yoon Hee-ssi.” Sapa Sungmin ramah. Sedangkan aku hanya diam saja memperhatikannya dari ujung kaki sampai ujung rambut.
“Dia sangat lucu jika sedang berpakaian seperti ini.” kataku dalam hati.
“Annyeong Sungmin-ssi. Leeteuk-ssi.” Balasnya sambil membungkukkan badannya, tapi tak kulihat senyuman dari wajahnya.
“Jadi, apakah toko ini milikmu Yoon Hee-ssi?” Tanya Sungmin lagi sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru toko ini.
“Anni. Toko ini milik appa ku. Jadi, ada yang bisa kubantu, Sungmin-ssi?”
“Hmm, aku dan Leeteuk hyung ingin membelikan kue untuk para member kami. Bisakah kau membantu kami?”
“Jae Hyun-ah, bisakah kau membantu Sungmin-ssi dan Leeteuk-ssi untuk memilihkan kue-kue di sini?” katanya sambil berteriak memanggil salah satu pegawainya. “Maaf, bukannya aku tidak mau membantu tapi aku sedang sibuk di dapur.” Dia pun segera meninggalkan aku dan sungmin, saat salah satu pegawainya yang tadi pertama kali meyambut kami menghampiri kami.
“Sungmin-ah, kau tadi dengar tidak saat dia menyebut nama Xander?” bisikku pada Sungmin yang terlihat sibuk memilih kue.
“Ya, aku mendengarnya hyung. Aku kan tidak tuli. Memangnya kenapa? Dan siapa Xander itu?” Tanya sungmin tanpa melihat ke arahku.
“Xander. Alexander dari U-Kiss.”
“Memangnya ada apa dengan Xander dan Yoon Hee-ssi?”
“Beberapa hari yang lalu, aku bertemu dengan mereka berdua dan kau tahu apa yang dikatakan Xander padaku?” tanyaku pada Sungmin da ia pun segera menggelengkan kepalanya, “Xander bilang, Yoon Hee-ssi itu calon istrinya.”
“APA??? CALON ISTRI??” teriak sungmin seketika.
“Yah, sungmin-ah, jangan berteriak seperti itu!!” omelku padanya. Saat sungmin ingin membalas perkataanku, kudengar pintu toko terbuka disertai oleh teriakan dari arah pintu itu.
“Princess Panda, aku datang.” Aku dan Sungmin pun segera menengok ke arah pintu itu dan yang membuat aku bertambah kaget, orang itu ternyata adalah Xander.. kulihat Yoon Hee-ssi keluar dari arah dapur karena mendengar teriakan Xander. Dan sekali lagi aku mendapat serangan jantung, Xander segera berlari menghampiri Yoon Hee dan memeluknya.
*End of Leeteuk POV*

*Yoon Hee POV*
Kudengar ada orang berteriak dari arah luar, sudah bisa kutebak siapa orang itu, akupun segera keluar dari dalam dapur dan mendapat serangan mendadak dari Xander.
“Yah, Alexander. Aku tidak bisa bernapas.” Kataku berusaha melepaskan pelukannya. Akhirnya Xander pun melepaskan pelukannya.
“Annyeong, Xander-ah.” Sapa Sungmin-ssi pada Xander.
“Annyeong.. Sungmin hyung? Leeteuk hyung sedang apa kalian di sini?” Tanya Xander kaget.
“Mereka sedang membeli kue Xander, kau pikir mereka sedang apa? Konser?”
“Aigo, my Princess Panda so rude to me!! Aku kan tidak bertanya padamu, Yoon Hee-yah.” Kata Xander sambil mencubit pipiku.
“Yah, don’t call me like that, Xander-ah.”
“Hmm, apakah kalian berpacaran?” Tanya Sungmin-ssi tiba-tiba. Pertanyaan itu benar-benar membuatku kaget.
“Yeah, we are.” Kata Xander sambil menggandeng tanganku. Aku pun segera mencubit tangannya dan memelototinya, “Hahahahahahaha,, tidak hyung, kami hanya berteman dekat saja.” Jelas Xander pada mereka.
“Bukankah kau bilang Yoon Hee-ssi itu adalah calon istrimu?” Tanya Leeteuk-ssi penasaran.
“Dan kau percaya semua itu Leeteuk-ssi?” tanyaku.
“Yah, sedikit.” Jawab Leeteuk-ssi.
“Hmm, Yoon Hee-yah, aku tidak bisa lama-lama di sini, mana kue yang kupesan tadi?”
“Tunggu sebentar aku akan mengambilnya.” Akupun segera kembali ke dapur dan mengambil kue yang tadi sudah dipesan oleh Xander. “Ini kue khusus untuk grandma. Kau tidak boleh memakannya.” Kataku sambil menyerahkan kantong kue itu pada Xander.
“Baiklah, aku pamit dulu. Annyeong wifey, Sungmin hyung, Leeteuk hyung.” Kata Xander sambil segera berlari, karena dia tahu aku akan segera marah karena dia memanggilku dengan sebutan ‘wifey’.
“Kalian sangat akrab sekali yaa?” Kata Leeteuk-ssi padaku, kulihat Sungmin-ssi kembali sibuk memilih-milih kue.
“Ne.” jawabku singkat.
Setelah agak lama terdiam, akupun memecah kesunyian itu.
“Hmm,, Leeteuk-ssi, aku ingin meminta maaf karena kejadian beberapa hari yang lalu. Aku juga mewakili Hyunseung meminta maaf karena dia sudah tiba-tiba memarahimu.” Kataku sambil menunduk.
“Na do. Aku juga minta maaf, karena seenaknya saja meminta nomor ponselmu dari Gi Hae.”
“Baiklah, aku harus kembali membuat kue. Permisi.” Kataku sambil berlalu meninggalkannya.
*End of Yoon Hee POV*

*Leeteuk POV*
Apa??? Dia meminta maaf padaku?? Kuharap dia bisa tersenyum sedikit padaku. Tapi ternyata saat meminta maaf pun dia sama sekali tidak tersenyum kepadaku. Tapi aku cukup senang setidaknya dia sudah mau berbicara denganku dan yang membuat aku lebih bahagia adalah saat tau bahwa Yoon Hee-ssi bukanlah calon istri Alexander..
*End of Leeteuk POV*

*Yoon Hee POV*
Saat aku sidah kembali ke dapur aku pun mendapat telepon dari Jin Young eonnie yang menyuruhku datang untuk melihat-lihat dorm kami sebelum kami pindah ke sana.
Akupun bergegas menuju alamat yang diberikan oleh Jin Young eonni. Kulihat mereka semua sudah berkumpul dan tengah menungguku.
“Annyeong. Maaf aku terlambat. Kupikir hari .ini kita benar-benar tidak ada latihan.” Kataku sambil membungkukkan badanku.
“Tidak apa-apa, Yoon He-ya. Memang hari ini tidak ada latihan kan? Aku hanya ingin kalian melihat-lihat dorm kalian dulu.” Kata Jin Young eonni padaku. Kami pun memasuki sebuah rumah yang akan menjadi dorm kami.
“Ini dorm kalian.” kata Jin Young eonnie sambil membuka pintu dorm kami. Kami pun masuk ke dalam dorm itu.
“Wow…” ujar kami berbarengan. Benar-benar rapih, bersih, dan luas.
“Ada 5 kamar disini. Masing-masing kalian punya kamar sendiri.”
“Hebat.” Senang Yoo Riem.
“Tentu saja hebat. Biasanya, para celebrity mendapatkan 3 kamar, dan mereka harus berbagi dengan member lainnya. Tapi khusus kasus kalian, dapat 5 kamar. Terimakasih pada SSF yang memberikan kamar dorm ini pada kalian.” Jelas Jin Young eonnie.
“Aku tidak menyangka SSF ternyata kaya.” Ujar Jii.
“Ya. Lalu disana dapur. 

Dan ada ruang makan sendiri.

Kalian juga dapat dua kamar mandi.


Lalu ada satu ruang lagi untuk menyimpan barang-barang. Misalnya ada yang mau bawa keyboard kalian, atau semacam nya. Ada ruang untuk menaruh pakaian-pakaian perform kalian.” Jin Young eonnie menunjuk satu-satu ruangan yang ada didalam dorm ini.

“dan sekarang ini ruang tengah. Sudah ada tvnya, dan perabotan lainnya seperti sofa dan lain-lain. Pemberian SSF.” Sambung lagi Jin Young eonnie.

“Aku akan langsung sujud terimakasih jika bertemu dengan Ji Sung adjusshi.” Ujar Gi Hae.
“Sekarang kita hanya melihat, besok baru kalian pindahkan barang-barang kalian kesini. Dan beberapa bulan setelah ini, kalian bersiap untuk debut. Latihan pun semakin diperbanyak. Mulai sekarang tidak ada ijin-ijin, atau libur-libur. Persiapan untuk debut. Kalian adalah yang pertama untuk SSF ent. Kalian lah yang akan memperkenalkan SSF pada dunia. Jadi kalian adalah harapan kami yang pertama. Mulai sekarang, kita sama-sama berusaha lebih keras.” Jelas Jin Young eonnie panjang lebar.
“Arasseo!” jawab kami serempak.

“Kalian boleh pilih kamar sekarang.” Ujar Jin Young eonnie.
“Ah, aku sudah mengicar sejak tadi kamar yang itu.” So Ryie  langsung mendekati kamar yang ia maksud. Akupun segera memilih kamar yang dekat dengan tempatku berdiri. Lagipula, bukankah semua kamarnya sama saja? Setelah selesai melihat-lihat kamar, akupun berjalan menuju ke dapur dan melihat-lihat dapur di dorm kami. Kulihat Gi Hae hanya duduk saja di sofa, dia sepertinya tidak mau repot-repot untuk memilih kamar -_-
Setelah beberapa jam, akhirnya kami pulang dari dorm dan bersiap-siap untuk besok pindah.

*Malam hari*
*Yoon Hee POV*
Aku menyiapkan barang-barang yang akan aku bawa untuk dipindahkan ke dorm Chroma, aku tidak menyangka, kami akan secepat ini pindah ke dorm.
La la la la la la.. neol bu reu neun noraega.. ireon noraega.. la la la la la la.. la la la la la la.. neol bu reu neun noraega.. ireon noraega.. la la la la la la..

“Yeoboseyo.”
“Yeoboseyo Yoon Hee-yah. Kau sedang apa?”
“Eomma?”
“Ne. Kau sedang apa sekarang? Apakah kau sudah makan?”
“Aku sudah makan eomma. Aku sedang membereskan barang-barangku. Mulai besok aku akan pindah ke dorm.”
“Jadi saat kami pulang, kau sudah tidak ada di rumah?”
“Ne eomma. Mianhae.”
“Kenapa kau malah meminta maaf Yoon Hee?”
“Aku tidak bisa membantu eomma dan appa lagi jika aku sudah pindah ke dorm.”
“Gwaenchana Yoon Hee-ya. Kau sendirian di rumah?”
“Ne. memangnya dengan siapa aku ada di rumah?”
“Eomma pikir HyunSeung menemanimu.”
“Dia kan sedang sibuk eomma. Lagipula aku tidak mau merepotkannya.”
“Baiklah kalau begitu. Jika kau sudah selesai, kau harus segera tidur, agar kau tidak sakit.”
“Ne eomma.” Kataku setelah memberi ucapan selamat malam pada eomma melalui telepon. Aku pun kembali sibuk membereskan barang-barangku.
Besok aku akan mulai membiasakan diriku untuk tinggal bersama dengan orang-orang yang asing bagiku. Semoga saja aku bisa beradaptasi.

*Keesokan paginya*
Hari ini aku sengaja bangun pagi sekali. Selesai mandi dan bersiap-siap, akupun segera menurunkan barang-barangku dari kamarku ke lantai bawah.
“Bagaimana ini?? aku harus membawa barang-barang seperti ini dan tidak ada yang mengantarku -_-“ pikirku sambil menyeret koper yang berisi pakaianku.
Tiba-tiba saja aku ingat bahwa kemarin Xander bilang hari ini dia sedang libur. Apa aku minta bantu dia saja ya? Aku pun segera menelponnya.
“Hallo.” Sapanya di seberang sana.
“Xander-ah, kau sedang ada di mana?”
“Aku? Aku masih di rumah grandma. Kenapa?”
“Hmm.. itu.. aku..”
“Aku sudah tahu, pasti kau ingin memintaku menjemputmu di rumah lalu mengantarkanmu ke dorm mu kan?”
“Hah?? Bagaimana bisa kau tahu?”
“Kau mudah ditebak Yoon Hee.”
“Hmm,, kau bisa?”
“Bagaimana ya? Aku sedang sibuk hari ini.”
“Baiklah kalau seperti itu.” kataku lalu menutup telepon itu.
Tak lama setelah aku menutup telepon itu, Xander kembali meneleponku.
“Yeoboseyo.”
“Yoon Hee.. kenapa kau menutup teleponnya? Aku belum selesai bicara.”
“Memang kau mau bicara apalagi?”
“Aku akan membantumu. Tapi balasannya kau harus membuatkanku makan.”
“Hmm,, baiklah.”
“Ok, tunggu aku di rumah ya.” Katanya lalu memutus sambungan telepon itu.
Sambil menunggu Xander, akupun membuatkan sarapan untuk kami berdua. Tak lama kemudian, kudengar suara mobil berhenti di depan rumahku dan suara bel yang berdering. Aku pun membuka pintu dan kudapati Xander sedang berdiri sambil tersenyum di hadapanku.
“Yah, kau kenapa? Kenapa kau senyum-senyum seperti itu? Membuatku takut saja.”
“Tidak, aku hanya senang saja. Akhirnya kau meminta bantuan padaku.” Katanya sambil masuk dan segera mengikutiku menuju ke dapur.
“Bwoh?? Kenapa saat ada orang yang meminta bantuan padamu, kau malah senang? Kau itu aneh.”
“Aku tidak aneh.  Oh iya, aku belum sarapan, kau membuatkan sarapan untukku kan?”
“Sudah aku buatkan, aku sudah tahu kau pasti akan berteriak-teriak minta makan padaku seperti sekarang.” Kataku sambil menyiapkan sarapan kami berdua. Kamipun memakan sarapan kami dalam kesunyian. Setelah selesai sarapan kami langsung berangkat menuju dorm chroma.

* Dorm Chroma*
“Xander-ah, aku duluan ya. Bisakah kau membawakan koperku yang besar itu?” kataku sambil menunjuk ke arah koper yang besar yang berisikan pakaian-pakaianku.
“Tidak mau. Kau pikir aku ini pelayanmu?”
“Baiklah kalau kau tidak mau membantuku.” Kataku sambil menarik koperku dan berjalan meninggalkannya.
“Yah, Yoon Hee yah, tunggu aku. Kenapa kau jadi cepat marah seperti itu sih padaku?” Teriaknya sambil menarik tanganku dan membuatku terpaksa menghentikan langkahku, “Baiklah, aku akan membantumu membawakan koper ini.” Katanya sambil mengambil alih koper yang sedang kuseret (?) itu.
Aku pun segera berjalan mendahuluinya menuju pintu gerbang dorm Chroma, sedangkan Xander mengikuti dari belakang. Saat memasuki halaman depan rumah kulihat Jin Young eonni sedang duduk sendirian, sepertinya ia menunggu kami datang.
“Annyeong, Jin Young eonni.” Kataku begitu tiba di dekatnya.
“Eh, annyeong Yoon Hee-yah.”
“Eonni sendirian? Yang lain belum datang?”
“Belum, mungkin sebentar lagi. Kau tidak membawa barang apa-apa Yoon Hee-yah?? Kau hanya membawa tas itu saja itu saja?” katanya sambil menunjuk tas yang sedari tadi aku bawa. Dan tanpa aku sadari ternyata Xander sudah berdiri di sebelahku dan tersenyum pada Jin Young eonni.
“Annyeonghaseyo.” Sapa Xander sambil membungkukkan badannya pada Jin Young eonni.
“Oh, annyeonghaseyo.” Balas Jin Young eonni, “Bukankah kau itu salah satu member U-Kiss?”
“Ne.”
“Dia itu sahabatku eonni, dia yang membantuku membawakan barang-barangku.” Kataku menjelaskan pada Jin Young eonni sebelum Xander berbicara yang aneh-aneh padanya.
“Oh, baiklah. Kalau begitu, lebih baik kita menunggu yang lainnya di dalam dorm kalian saja.” Kata Jin Young sambil berjalan, aku dan Xander pun mengikutinya dari belakang.
Sesampainya di dalam dorm, aku segera menuju kamar yang sudah aku pilih kemarin.
“Wow,, kamarmu luas sekali Yoon Hee, kamar di dorm ku saja tidak seluas ini.” kata Xander sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.

“Hey, bisakah kau tidak berlebihan seperti itu Xander. Kau membuatku malu saja.” Kataku sambil membereskan pakaian-pakaianku ke dalam lemari.
“Hahahahahaha,, maafkan aku jika membuatmu malu seperti itu.” katanya sambil duduk di tempat tidurku.
Lalu tak lama setelah itu, kudengar suara deringan dari ponsel milik Xander.
“Yoon Hee-yah, aku harus segera pergi. Manager hyung memberitahukan bahwa aku ada jadwal mendadak.” Katanya setelah selesai berbicara dengan teleponnya.
“Baiklah. Kau hati-hati di jalan ya. Terima kasih sudah membantuku.”
“Ya, ya, anything for you.” Katanya sambil berjalan keluar kamarku dan kudengar dia pun berpamitan pada Jin Young eonni.
 Tak berapa lama So Ryie, Jii Ra, Yoo Riem dan Gi Hae pun sampai di dorm kami dan mereka juga terlihat sibuk membereskan kamar yang akan mereka tempati.
Amuri saeng gakhaedo maldo andwae, bad girl.. Jakkuman ni saenggage michyeo michyeo, bad girl.. Tteonaji mallago nege sorichyeodo.. Dwi dora bojido anhneun, bad girl

Deringan di ponselku pun memecah kesunyian yang ada di kamarku, tanpa perlu melihat siapa pemanggilnya, akupun segera mengangkatnya.
“Ne, Hyunseung-ah.”
“Noona. Kau sudah sampai di dormmu? Tadi kau diantar oleh siapa? Bagaimana dormmu? Sekarang kau sedang apa?”
“Hyunseung-ah, bisakah kau bertanya satu-satu pertanyaan saja?”
“Baik-baik, maafkan aku. Kalau begitu cepat jawab pertanyaanku noona.”
“Pertama, aku sudah sampai dengan selamat di dormku. Kedua, tadi aku diantar oleh Xander. Ketiga, dormku lumayan besar, dan keempat, aku sedang membereskan kamarku sekarang.”
“Sayang sekali aku tidak bisa mengantarmu noona, tapi untunglah ada Xander hyung. Bukankah dia calon suami yang baik untukmu noona?” katanya menggodaku.
“Aish, Jang Hyunseung.”
“Hahahaha.. aku hanya bercanda saja noona. Walaupun kita berbicara di telepon, tatapan membunuhmu tetap bisa kurasakan.”
“Yah, kau sudah selesai meledekku? Aku masih banyak perkerjaan yang harus diselesaikan.”
“Ya, aku hanya ingin mengecek keadaanmu saja noona.”
“Aku ini noonamu, harusnya aku yang mengecek keadaanmu.”
“Habisnya kau lebih terlihat seperti adikku sih. Haha..”
“Yasudahlah, terserah kau saja Hyunseung ahjussi.”
“Mwo?? Ahjussi?? Kau…….” Belum sempat Hyunseung melanjutkan omelannya padaku, aku pun sudah menutup sambungan telepon itu dan kembali membereskan pakaianku.

*malam hari di dorm chroma*
Jii Ra dan So Ryie sedang berada di kamarnya masing-masing, sedangkan aku, Gi Hae dan Yoo Riem sedang menonton TV bersama.
“Yoo Riem-ah, Gi Hae-yah, kalian masih mau menonton?” tanyaku memecah kesunyian yang cukup lama.
“Ne eonnie. Memangnya kau sudah mengantuk?”
“Belum sih. Tapi aku mau ke kamarku saja.”
“Yasudah kalau begitu.”
Baru saja aku hendak membuka pintu kamarku,, Jin Young eonni sudah berteriak memanggil kami semua untuk berkumpul di ruang tengah, “Chroma….. cepat berkumpul ke ruang tengah.”
Aku pun segera melangkahkan kakiku menuju ruang tengah dan kulihat mereka semua sudah berkumpul, aku pun segera mengambil tempat duduk di dekat Yoo Riem.
“Ada apa kau mengumpulkan kami disini eonni?” sela Jii Ra
“Aku hanya ingin memberitahukan bahwa kalian akan mempunyai hoobae?”
“Hoobae?? Siapa eonnie?” tanya So Ryie. Kulihat Yoo Riem hanya senyum-senyum aja mendengar hal itu.
“CN Blue.” Kata Jin Young eonni.
“CN Blue?????” tanya kami kaget.
“Bukankah itu band oppa mu Yoo Riem?” tanya Jii Ra pada Yoo Riem yang masih senyum senyum saja.
“Ne.”
“Jadi itu alasanmu daritadi senyum-senyum sendiri seperti itu?” tanyaku.
“Hahaha,, kau memperhatikanku eonni??”
“Tentu saja -__-“
“Sudah. Sudah. Sekarang kalian kembali ke kamar kalian masing-masing dan beristirahat karena besok kita masih harus mengadakan latihan.” Tutup Jinyoung eonni.
Aku pun melangkahkan kakiku ke dalam kamarku dan mengecek ponselku, kulihat ada 3 pesan masuk dan 10 panggilan tak terjawab O.O
Aku segera membukanya satu per satu. Kumulai dengan membuka 10 panggilan tak terjawab itu, dan ternyata semua panggilan itu berasal dari Hyunseung -_- lalu aku membuka ketiga pesan itu.

Pesan pertama
From: Prince Jang
“Noona. Kenapa kau tak mengangkat teleponku? Ada hal penting yang ingin kubicarakan.”

Pesan kedua
From: Prince Jang
“Yah, pesanku pun tidak dijawab. Kau kemana noona??????????????????????”

Aku pun segera membalas pesan dari Hyunseung itu.
To: Prince Jang
“Mianhae. Tadi ponsel aku tinggal di kamar. Memangnya kau mau membicarakan apa?”

Setelah selesai membalas pesan dari Hyunseung, aku pun membuka pesan yang ketiga.

From: Leeteuk-ssi
“Annyeong. Kudengar dari Sungmin, kalian sudah pindah ke dorm ya?”

Aku pun segera membalasnya.
To: Leeteuk-ssi
“Ne. kami memang sudah pindah ke dorm.”

Tak lama setelah kubalas pesan dari Leeteuk-ssi, tiba-tiba ponselku berdering yang menandakan adanya panggilan masuk.
“Yeoboseyo.” Sapaku.
“Yeoboseyo noona?”
“Ne. ada apa hyunseung-ah? Sepertinya hal yang ingin kau bicarakan penting sekali? Kau kenapa?” tanyaku khawatir.
“Anni. Aku tidak apa-apa noona. Aku hanya memintamu untuk mengecek emailmu.”
“Ada apa memangnya?”
“Cepat kau lihat dulu.” Paksanya. Akupun segera menyalakan laptopku dan membuka emailku. Kulihat ada satu pesan baru dari Hyunseung dan aku pun segera membukanya.
“U-Kiss Alexander, Soohyun dan ELI akan mengikuti program reality show terbaru We Are Dating bersama dengan member Girls Day.”
“Noona, kau masih ada di sana? Kau sudah membaca pesanku.”
“Jadi ini hal penting yang ingin kau bicarakan?”
“Hahahahahaha.. kupikir ini penting untukmu noona.” Katanya sambil menahan tawanya.
“Yah, kupikir ada sesuatu yang terjadi dengan dirimu Hyunseung-ah.”
“Aigo,, noonaku mencemaskanku.”
“Yah, Jang Hyun Seung.”
“arra, arra,, mianhae. Habisnya kupikir kau akan cemburu melihat Xander hyung dekat-dekat dengan wanita lain.”
“Aku? cemburu? Statusku hanya sahabat Xander, aku tidak punya hak untuk cemburu dengannya.”
“Benarkah itu noona?? Kupikir kau menyukai Xander hyung.”
“Yah, Hyunseung-ah,, hentikan omong kosongmu itu! Aku sudah mengantuk.”
“Baiklah. Kuyakin kau akan menelpon Xander hyung setelah ini.” katanya menggumam namun masih bisa kudengar sebelum aku menutup teleponku.

Haaaaah, Xander akan mengikuti reality show seperti itu? Dan dia akan semakin sibuk sekarang.
Aku pun segera mengambil ponselku dan mengirimkan pesan padanya.

To: _curly monkey_
“Annyeong. Semoga berhasil untuk acara reality show terbarumu J

Tak lama setelah aku mengirimkan pesan itu, aku pun mendapatkan balasannya.

From: _curly monkey_
“Hahahahaha.. Gamsahamnida. Kau sudah tahu ya ternyata.”

To: _curly monkey_
“Sebenarnya aku tidak tahu, tapi Hyunseung yang memberitahuku.”

From: _curly monkey_
“Yah, kau harus menontonnya. Kau pasti akan menyukainya, karena ada aku disitu ^^V”

To: _curly monkey_
“Jika aku tidak sibuk aku akan menontonnya. Good night. Gbu.”

From: _curly monkey_
“Ok. Good night and Gbu too <3”

“Hmm,, mana bisa aku menonton acaramu, biar pun kau ada di sana, tapi melihatmu bersama dengan wanita lain, apakah aku sanggup melihatnya??” pikirku